CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.807   31,00   0,20%
  • IDX 7.334   11,68   0,16%
  • KOMPAS100 1.123   2,68   0,24%
  • LQ45 890   5,03   0,57%
  • ISSI 222   0,11   0,05%
  • IDX30 456   3,00   0,66%
  • IDXHIDIV20 548   2,20   0,40%
  • IDX80 129   0,37   0,29%
  • IDXV30 138   0,27   0,20%
  • IDXQ30 152   0,41   0,27%

Menko Airlangga Tekan kerja Sama Blue Ekonomi Indonesia dengan China


Minggu, 10 November 2024 / 21:07 WIB
Menko Airlangga Tekan kerja Sama Blue Ekonomi Indonesia dengan China
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Perdagangan China (MOFCOM), Wang Wentao.

MoU tersebut terkait dengan kerja sama Deepening Blue Economy Cooperation.

Penandatanganan MoU disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden China Xi Jining, dalam acara pertemuan bilateral antara kedua kepala negara pada Sabtu sore (9/11) di Great Hall of the People di Beijing, China.

Baca Juga: Proyeksi Investasi China di Indonesia Capai Rp 130 Triliun pada 2024

Adapun MoU ini mencakup kerja sama multisektoral, blue economy atau ekonomi biru yang dimaksudkan sebagai pemanfaatan energi laut terbarukan yang berkelanjutan, pengelolaan perikanan dan akuakultur, pariwisata maritim, inovasi, dan kerja sama industri.

Airlangga menyampaikan, kesepakatan in menegaskan komitmen yang kuat antara kedua negara untuk bekerja sama di bidang blue economy.

“Kolaborasi ini sangat penting bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan China yang merupakan salah satu negara dengan perkembangan teknologi kelautan yang sangat cepat di dunia, seperti pada industri pembuatan dan pembangunan kapal, biofarmasi laut dan merupakan salah satu negara asal wisatawan kelautan terbesar bagi Indonesia,” tutur Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/11).

Baca Juga: Perang Dagang AS-China, Industri Modul Surya Mengintip Peluang Ekspor

Adapun sektor yang akan dikerjasamakan antara lain industri hilirisasi produk kelautan seperti pengolahan makanan laut dan biofarmasi kelautan, serta kerja sama industri pembuatan dan perbaikan kapal, transportasi laut, pembangunan dermaga dan pelabuhan.

Selain itu MoU ini akan menjadi landasan dalam kerja sama dua negara di sektor pariwisata dan layanan rekreasi bahari, serta pengembangan sumber energi bersih seperti: fotovoltaik, tenaga angin, tenaga pasang surut, maupun jaringan transmisi antar pulau.

MoU ini juga melibatkan juga Pemerintah Daerah, Sektor Swasta, Lembaga Penelitian, Lembaga Keuangan, dan pelaku bisnis, untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama antara kedua negara.

Baca Juga: Sektor Industri Berpotensi Menjaring Investasi Baru dari China

“Laut yang merupakan proporsi terbesar wilayah Indonesia dan memiliki potensi yang luas untuk percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sektor kelautan akan memiliki fungi yang sangat strategis dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, sebagaimana ditargetkan ole Presiden Prabowo. Kerja sama dengan RRT dapat menjadi langkah awal untuk memanfaatkan potensi dari laut nusantara,” ungkap Airlangga.

Lebih lanjut, melalui MoU ini Indonesia dan China juga sepakat untuk mempercepat transisi menuju ekonomi hijau rendah emisi dengan meningkatkan investasi dalam teknologi hijau dan mempromosikan inovasi teknologi kelautan, green carbon, serta upaya rendah emisi.

Baca Juga: Momen Arsjad, Anindya, dan Prajogo Pangestu Serta Pengusaha Kakap RI Lainnya di China

Kerja sama dalam MoU in melibatkan juga pemerintah daerah, sektor swasta, lembaga penelitian, lembaga keuangan dan pelaku bisnis, untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama antara kedua negara.

Kerja sama ini juga diharapkan dapat mendorong peran sektor ekonomi di bidang kelautan dalam memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan PDB Indonesia, khususnya dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2028 dan 2029.

Selanjutnya: TBS Energi Akuisisi Perusahaan Singapura, Garap Pengelolaan Limbah Terintegrasi

Menarik Dibaca: Hujan dari Siang sampai Sore, Berikut Proyeksi Cuaca Besok (11/11) di Jakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×