kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

Sektor Industri Berpotensi Menjaring Investasi Baru dari China


Minggu, 10 November 2024 / 20:39 WIB
Sektor Industri Berpotensi Menjaring Investasi Baru dari China
ILUSTRASI. Sejumlah sektor industri berpotensi menjaring investasi baru dari China seiring potensi perang dagang Amerika Serikat (AS)-China.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sektor industri berpotensi menjaring investasi baru dari China seiring potensi perang dagang Amerika Serikat (AS)-China pasca terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar mengatakan, kebijakan AS dalam menerapkan tarif tinggi untuk produk China menjadi peluang bagi Indonesia.

"Kebijakan ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk menarik investasi yang ingin mengalihkan basis produksinya ke luar China," kata Sanny kepada Kontan.co.id, Minggu (10/11).

Sanny menjelaskan, sejumlah sektor industri yang berpotensi menjaring investasi baru antara lain tekstil, elektronik, komponen kendaraan bermotor, makanan dan minuman hingga barang konsumsi lainnya.

Baca Juga: Perang Dagang AS-China, Industri Modul Surya Mengintip Peluang Ekspor

"Namun, peluang ini hanya dapat terjadi jika Indonesia secara serius meningkatkan daya saingnya," jelas Sanny.

Sanny menambahkan, perang dagang AS-China menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memanfaatkan peluang dari pergeseran rantai pasok global.

Menurut dia, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperkuat daya saing dalam pemenuhan rantai pasok global.

Baca Juga: Prabowo Bertemu PM Li Qiang, Ekonom Prediksi Peningkatan Kerja Sama Ekonomi RI-China

Sanny menjelaskan, demi menangkap peluang tersebut, diperlukan perbaikan iklim investasi. Untuk itu, pihaknya secara aktif mendorong perbaikan iklim investasi dan konsistensi regulasi khususnya berkaitan dengan perizinan berusaha.

Dengan kondisi tersebut maka upaya relokasi ataupun ekspansi negara luar ke Indonesia dapat tercipta.

"Sehingga industri manufaktur dan pengembangan kawasan industri kita dapat mengambil peran lebih besar dalam rantai pasok global," pungkas Sanny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×