kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menko Airlangga Tagih Janji Jepang Pangkas Tarif Bea Masuk Produk Perikanan Jadi 0%


Kamis, 28 Juli 2022 / 07:48 WIB
Menko Airlangga Tagih Janji Jepang Pangkas Tarif Bea Masuk Produk Perikanan Jadi 0%
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di sela-sela acara pertemuan dengan beberapa Menteri dan CEO beberapa Perusahaan Jepang, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bertemu dengan Minister of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF) Kaneko Genjiro, untuk membahas kendala dalam ekspor produk perikanan dan pertanian Indonesia ke Jepang.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga mengatakan, pemerintah Indonesia menginginkan Jepang agar dapat menurunkan atau membebaskan tarif Bea Masuk atas produk perikanan Indonesia menjadi 0% sebagaimana telah dinikmati beberapa negara ASEAN (seperti Thailand dan Vietnam), yang mana saat ini Indonesia masih dikenakan tarif yang lebih tinggi.

Menurutnya, produk pertanian dan perikanan Indonesia sangat potensial untuk masuk ke pasar Jepang. Di sektor pertanian, khususnya komoditas buah tropis, Jepang saat ini masih bergantung kepada suplai buah luar negeri.

Baca Juga: Kepada CEO Jepang, Jokowi: Silahkan Minta Nomor HP Menteri Investasi, Ini Penting

Produksi buah di Jepang baru memenuhi 39% dari permintaan domestik. Sementara, ekspor buah tropis Indonesia ke Jepang, melalui IJEPA telah dapat mengekspor Pisang, Nanas dan Bunga potong krisan ke Jepang dengan kuota yang masih relatif sangat kecil, untuk ekspor Pisang sebesar 3.000 ton dan Nanas 1.800 ton per tahun.

Pemerintah Indonesia juga tengah mendorong pembukaan akses pasar, untuk buah tropis Indonesia ke Jepang, khususnya buah Mangga, yang saat ini terkendala persyaratan Bebas Lalat Buah. Sementara Jepang meminta dapat dilakukan dengan penggunaan Vapor Heat Treatment (VHT) yang masih belum bisa dipenuhi Indonesia.

Adapun Indonesia akan terus mendorong perubahan protocol General Review IJEPA, terutama untuk mendorong akses pasar produk pertanian dan perikanan Indonesia di Jepang,  khususnya terkait eliminasi 4 pos tarif Ikan Tuna Kaleng Indonesia. 

“Nilai ekonomi dari 4 pos tarif Tuna Kaleng Indonesia tersebut pada ekspor ke Jepang tahun 2020 sebesar USD 73,8 Juta atau sekitar 12% dari total nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke Jepang,” tutur Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Rabu (37/7).

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas terkait kemungkinan Penerimaan Sertifikasi New ISPO oleh Jepang.  Pemerintah Indonesia memastikan biomassa kelapa sawit sebagai bahan baku baku akan dapat memenuhi aspek keberlanjutan, sesuai yang dipersyaratkan Pemerintah Jepang di bawah skema Feed in Tariff (FIT).

Baca Juga: Jepang Siap Beri Utang ke Indonesia Sebesar Rp 4,8 Triliun ke Indonesia

“Jepang saat ini tengah menunggu peraturan turunan Perpres New ISPO yang mengatur hilirisasi industri sawit Indonesia dan juga pengaturan Permenperin tentang Pedoman Tata Cara Industri Hilir Kelapa Sawit,” jelasnya.

Jepang berkepentingan terhadap produk hilir cangkang kelapa sawit untuk digunakan sebagai sumber energi baru dan terbarukan bagi pembangkit listrik di Jepang.

Pada pertemuan tersebut, Menko Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Sedangkan dari pihak Jepang dihadiri oleh Mr. Tatsuo Fukuda, Chairman LDP (Liberal Democratic Party) Jepang, yang didampingi oleh Mr. Arata Takebe, State Minister of Agriculture, Forestry and Fisheries.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×