Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Kamis (1/8), mencatat inflasi Juli 2019 sebesar 0,31% secara bulanan (month to month) atau 3,32% secara tahunan (year on year). Sementara inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2019 sebesar 2,36%.
Meski lebih rendah dari bulan sebelumnya, angka inflasi ini lebih tinggi dari konsensus. Bahkan survei Bank Indonesia pada minggu keempat Juli lalu memproyeksi, inflasi hanya pada level 0,23% mtm atau 3,23% yoy.
Baca Juga: Kemenkeu akui sulit membaca arah kebijakan The Fed selanjutnya
Kendati begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai, capaian inflasi Juli tersebut masih terbilang baik.
“Inflasi kita cukup baik dan ini menegaskan adanya stabilitas harga. Dengan inflasi rendah dan stabilitas terjaga, kita berharap confidence konsumen dan investor meningkat di semester dua,” ujar Menkeu, Kamis (1/8).
Tingkat inflasi yang relatif terjaga rendah sepanjang tahun ini, lanjut dia, juga turut membuka ruang penurunan suku bunga acuan seperti yang disampaikan Bank Indonesia sebelumnya. Saat ini, ditambah lagi dengan penurunan suku bunga acuan yang juga terjadi di bank sentral Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Tekan defisit, BPJS Kesehatan berharap iuran segera dinaikkan
Ia juga tak memungkiri, semester pertama tahun ini kinerja dari dunia usaha dan industri berbagai sektor tertekan akibat terdampak transmisi kenaikan suku bunga acuan BI tahun 2018. Juga lantaran melemahnya nilai tukar rupiah dan kinerja ekspor tahun lalu.
Namun mulai kuartal ketiga ini, seiring pelonggaran suku bunga, Sri Mulyani optimistis momentum pertumbuhan ekonomi akan makin terlihat.
“Momentum positif ada di domestik saat ini dan sekarang lingkungan global juga ikut memberi positive support untuk itu. Jadi kita harap semester kedua momentum ini bisa berdampak positif,” tandas Sri Mulyani.
Baca Juga: Sri Mulyani jelaskan tantangan dalam mengelola dana abadi untuk riset
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News