kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.702   26,00   0,16%
  • IDX 8.672   38,76   0,45%
  • KOMPAS100 1.190   6,72   0,57%
  • LQ45 852   5,18   0,61%
  • ISSI 309   0,97   0,31%
  • IDX30 442   2,17   0,49%
  • IDXHIDIV20 514   0,96   0,19%
  • IDX80 133   0,76   0,58%
  • IDXV30 142   1,00   0,71%
  • IDXQ30 141   0,43   0,30%

Menkeu Purbaya Pastikan Dana Rp 200 Triliun di Perbankan Tidak Akan Ditarik


Senin, 15 September 2025 / 17:23 WIB
Menkeu Purbaya Pastikan Dana Rp 200 Triliun di Perbankan Tidak Akan Ditarik
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan terkait program paket ekonomi usai rapat koorddinasi dengan Presiden Prabowo Subianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025). Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan dana Rp200 triliun yang ditempatkan pemerintah di perbankan tidak akan ditarik kembali.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan dana Rp200 triliun yang ditempatkan pemerintah di perbankan tidak akan ditarik kembali. 

Ia menyebut, dana tersebut akan tetap berputar di sistem perbankan sehingga dapat mendorong perekonomian.

“Kalau Rp 200 triliun saja tidak akan ganggu kondisi saya, dalam artian saya tidak harus terpaksa menarik dari bank kalau dalam keadaan kepepet,” kata Purbaya di Istana Kepresidenan, Senin (15/9/2025).

Baca Juga: Menkeu Purbaya Suntik Rp 200 Triliun ke Perbankan, Begini Skemanya

Menurut Purbaya, jumlah dana tersebut dinilai ideal, baik untuk ditempatkan di bank maupun dimanfaatkan dalam pembiayaan berbagai program pembangunan. 

Ia juga membantah kabar yang menyebut dana Rp200 triliun itu hanya diberikan untuk jangka waktu enam bulan.

“Jadi di situ saja terus, saya nggak perpanjang, biar di situ,” ujarnya.

Purbaya menambahkan, dana yang disalurkan ke perbankan pelat merah yang tergabung dalam Himbara tidak sebanding dengan cadangan yang tersimpan di Bank Indonesia. 

Baca Juga: Menkeu Purbaya Bakal Menyisir Program-Program yang Penyerapan Anggarannya Lambat

Karena itu, keberadaan dana Rp 200 triliun di perbankan tidak membahayakan kondisi keuangan negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×