kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Menkeu harap kelanjutan penurunan suku bunga dorong pertumbuhan ekonomi


Senin, 22 Juli 2019 / 15:47 WIB
Menkeu harap kelanjutan penurunan suku bunga dorong pertumbuhan ekonomi


Reporter: Grace Olivia | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bank Indonesia memutuskan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. Ke depan, BI tak menutup kemungkinan akan kembali menurunkan suku bunga untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kenaikan suku bunga acuan sepanjang tahun lalu tak dipungkiri berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi, terutama dari sisi investasi. “Suka tidak suka kita lihat dampaknya (kenaikan suku bunga acuan) muncul pada investasi. Investasi (kuartal I) melemah dibandingkan akhir tahun lalu hanya sekitar 5%,” ujar dia, Senin (22/7).

Realisasi investasi kuartal I-2019 lalu, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA), hanya tumbuh 5,3% yoy. Pertumbuhan itu jauh melambat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 11,8% yoy.

Oleh karena itu, arah kebijakan moneter yang melonggar melalui penurunan suku bunga diharap menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi.

“Tentu kita berharap respon BI terhadap lingkungan global maupun dalam negeri dengan adanya penurunan suku bunga bisa memperbaiki iklim investasi sehingga pick-up lagi di semester kedua,” lanjut Menkeu.

Sri Mulyani meyakini, sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo, arah kebijakan suku bunga masih akan menurun di paruh kedua 2019. Di samping itu, kondisi nilai tukar rupiah yang stabil dan tingkat inflasi yang tetap terkendali juga menjadi salah satu faktor yang membuat pemerintah cukup optimistis momentum pertumbuhan ekonomi bisa terjaga hingga pengujung tahun.

“Kami pemerintah juga melakukan kebijakan yang mendukung investasi seperti meningkatkan EODB (ease of doing business), maupun dengan insentif-insentif seperti kemarin superdeduction tax untuk vokasi, tax holiday, tax allowance, kita harapkan bisa mendukung momentum di semester kedua,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×