Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah menetapkan asumsi imbal hasil surat berharga negara (SBN) tenor 10 tahun sebesar 6,9% dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, asumsi yield SBN 10 tahun tersebut menggambarkan komitmen pemerintah untuk menjaga kredibilitas makroekonomi sekaligus membangun kepercayaan pasar serta menurunkan biaya defisit APBN.
“Level tersebut menggambarkan pemerintah yang akan terus berusaha menjaga kredibilitas makro untuk menciptakan confidence menurunkan biaya defisit APBN,” ujar Sri Mulyani dalam Sidang Paripurna DPR, Kamis (21/8/2025).
Baca Juga: Sri Mulyani: Anggaran TKD Turun Karena Sebagian Anggaran Dialihkan ke Belanja Pusat
Selain menetapkan yield SBN, pemerintah juga memasang asumsi nilai tukar rupiah di kisaran Rp 16.500 per dolar Amerika Serikat.
Sri Mulyani menegaskan, angka tersebut bukanlah target kurs, melainkan sekadar reference point untuk perhitungan APBN.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pemerintah akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) di dalam menyusun kebijakan fiskal dan moneter agar tetap terjaga stabilitas dan kondusif terhadap pertumbuhan.
Selanjutnya: Aptrindo Nilai Terminal Booking System di Priok Bisa Genjot Efisiensi Logistik
Menarik Dibaca: Ini Manfaat Jalan Kaki ala Jepang bagi Kesehatan Menurut Para Ahli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News