Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani mendorong serapan belanja Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Terutama mengingat Kemenhan merupakan salah satu dari kementerian dengan anggaran terbesar.
Pada tahun 2021 mendatang anggaran Kemenhan naik hingga hampir Rp 20 triliun. Pada tahun 2020 ini anggaran Kemenhan sebesar Rp 117,9 triliun. Angka tersebut naik pada tahun 2021 hingga mencapai Rp 137 triliun.
Baca Juga: Dalam 30 menit, uang Peringatan Kemerdekaan RI 75 tahun ludes dipesan
"Penekanan kita adalah kepada kemampuan mereka untuk mengeksekusi belanjanya, seperti tahun ini kita meminta kepada mereka untuk betul-betul bisa menggunakan anggarannya," ujar Sri saat konferensi pers nota keuangan, Jumat (14/8) lalu.
Sri bilang penambahan anggaran Kemenhan melihat kebutuhannya yang juga besar. Terutama dalam pemenuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan perawatan.
Berdasarkan Buku III Himpunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga, Kemenhan menganggarkan sebesar Rp 6,11 triliun untuk pemeliharaan dan perawatan alutsista termasuk Bahan Bakar Minyak dan Pelumas (BMP).
Kemhan juga mendorong kelanjutan program prioritas dan strategis dalam mendukung pemenuhan Kekuatan Pokok Minimum (MEF). Beberapa output yang ditargetkan antara lain adalah Rp 9,3 triliun untuk pengadaan alutsista.
Baca Juga: Cetak uang peringatan kemerdekaan ke-75, Sri Mulyani: Ini bukan tambahan likuiditas
Kemenhan juga menyiapkan dukungan alutsista untuk tiga matra yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, dan TNI Angkatan Laut. Kemenhan menyiapkan anggaran Rp 2,65 triliun untuk pengadaan material dan alutsista strategis serta Rp 1,23 triliun untuk pemeriksaan dan perawatan alutsista Arhanud, pesawat terbang, dan heli angkut di anggaran TNI AD.
Pada anggaran TNI AU Kemenhan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1,19 triliun untuk pengadaan Penangkal Serangan Udara (PSU) dan material pendukung dan Rp 7 triliun untuk pemeliharaan dan perawatan pesawat tempur.
Sementara untuk TNI AL anggaran yang disiapkan juga lebih dari Rp 7 triliun. Angka tersebut terdiri dari Rp 3,75 triliun untuk pengadaan kapal patroli cepat dan peningkatan pesawat udara matra laut serta Rp 4,28 triliun untuk pemeliharaan alutsista dan komponen pendukung.
Baca Juga: Bank Indonesia (BI) sampaikan rencana anggaran 2021 kepada DPR RI
Anggaran besar tersebut juga didorong untuk pengembangan industri strategis nasional. Hal itu juga menjadi salah satu visi Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan industri strategis di sektor pertahanan.
"Presiden meminta agar belanja Kemenhan juga bisa meningkatkan industri strategis yang dimiliki Indonesia," terang Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News