kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menkeu dan DPR sepakat, transparansi burden sharing jadi kunci kepercayaan investor


Senin, 06 Juli 2020 / 21:19 WIB
Menkeu dan DPR sepakat, transparansi burden sharing jadi kunci kepercayaan investor
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/6/2020). Dalam rapat tersebut Menkeu bersama anggota Komite Sistem Stabilitas Keuangan (KSSK) memaparkan kep


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku, langkah burden sharing (berbagi beban) yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan mengundang banyak persepsi dari berbagai pihak, termasuk investor, pelaku pasar, bahkan lembaga pemeringkat.

"Sesuai nature-nya, seluruh proses ini memang memunculkan persepsi, spekulasi, dan pandangan-pandangan akibat bahan yang belum disampaikan secara keseluruhan. Namun, kami dan BI akan sampaikan, kalau kami komitmen dengan jelas," kata Sri Mulyani dalamĀ  konferensi pers bersama bank sentral, Senin (6/7).

Menkeu pun berjanji, kalau proses pembahasan burden sharing ini sudah lengkap dan selesai proses politiknya, maka dirinya akan menyampaikan secara utuh kepada para pelaku pasar. Ia yakin, para pelaku pasar akan memahami langkah yang diambil otoritas fiskal dan moneter ini.

Baca Juga: Perry Warjiyo: Burden sharing tak akan terlalu bebani neraca keuangan BI

Menkeu menambahkan, saat ini yang terpenting adalah Kemenkeu dan bank sentral akan berkomitmen penuh untuk bertanggung jawab dalam menciptakan prinsip yang sound dan prudent dalam mengelola kebijakan burden sharing tersebut.

Senada dengan Menkeu, Anggota Komisi XI DPR RI Mukhammad Misbakhun mengatakan kalau yang terpenting dalam menjaga optimisme konsumen saat ini adalah transparasi terkait burden sharing ini.

"Memang ini jadi concern investor, terutama bagi pasar SBN kita. Makanya, kita akan membantu membangun confidence investor dengan memberikan penguatan penjelasan dan landasan politik yang memadai," katanya kepada Kontan.co.id.

Misbakhun menambahkan, landasan politik yang diberikan oleh wakil rakyat bisa dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi sektor moneter dan fiskal dalam menyusun teknis lebih lanjut terkait burden sharing ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×