kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Menkeu antisipasi kemungkinan defisit APBN 2020 melebar lagi


Selasa, 28 Januari 2020 / 20:26 WIB
Menkeu antisipasi kemungkinan defisit APBN 2020 melebar lagi
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (18/11/2019). Sri Mulyani bersikap realistis terhadap prospek kiner


Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi

Kendati begitu, Sri Mulyani juga menyadari bahwa perkembangan ekonomi secara global maupun domestik masih akan sangat dinamis. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan tetap mempertahankan target defisit APBN 2020 sesuai Undang-Undang yaitu 1,76% terhadap PDB.

“Kita tetap pertahankan target defisit hingga melihat realisasi APBN sampai semester satu nanti,” pungkasnya. 

Baca Juga: Sri Mulyani: Wabah virus corona hapus optimisme perbaikan ekonomi global di 2020

Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional Kemenkeu Suminto menambahkan, masih terlalu dini untuk dapat menyimpulkan dan menetapkan outlook APBN 2020 saat ini. 

“Sekarang kita hanya melihat dan memetakan dulu risiko-risikonya seperti apa di global. Tapi kalau dampaknya ke domestik seperti apa, itu nanti kita akan lihat. Paling tidak kalau sudah beberapa bulan berjalan, satu triwulan misalnya supaya data yang kita baca juga sudah lebih matang,” ujar Suminto kepada Kontan.co.id, Selasa (28/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×