kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Menkes Terawan jamin kesehatan WNI yang dikarantina dan warga Natuna


Selasa, 04 Februari 2020 / 14:30 WIB
Menkes Terawan jamin kesehatan WNI yang dikarantina dan warga Natuna
ILUSTRASI. Lokasi observasi bagi WNI dari Wuhan di Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). WNI yang sebelumnya transit terlebih dahulu di Batam tersebut dievakuasi dari Wuhan, China, akibat merebaknya wabah Virus Corona. TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI/LET


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan pihaknya akan menjamin kesehatan 237 WNI dan 1 WNA yang tengah dikarantina di Natuna pasca-evakuasi dari Wuhan, China.  

Tak hanya yang dikarantina, Terawan menuturkan Kemenkes juga akan menjamin kesehatan warga Kabupaten Natuna. "Harus diingat, saya Menteri Kesehatan seluruh WNI, baik yang datang dari Wuhan maupun di Natuna, itu yang harus saya jamin kesehatannya," ujar Terawan di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (4/2). 

Baca Juga: Pantau proses karantina WNI dari Wuhan, Menkes Terawan berkantor sementara di Natuna

Terawan mengatakan pihaknya menginginkan semua warga dalam kondisi sehat. Ia mengungkapkan, pemerintah tak akan membiarkan warganya sakit. "Saya ini menteri kesehatan semuanya, enggak akan saya biarkan satu sakit, satu sehat. Semuanya harus sehat," kata dia. 

Diberitakan sebelumnya, terdapat 238 orang yang tengah menjalani karantina usai dievakuasi dari Kota Wuhan, China. Masyarakat Natuna menolak daerahnya dijadikan lokasi karantina. 

Bahkan, mereka menggelar unjuk rasa yang nyaris berujung anarkistis, saat beberapa warga membakar ban mobil dan di tengah jalan menuju bandara. Terdapat enam poin tuntutan yang disampaikan demonstran. 

Pertama, meminta pemerintah daerah dapat menjadi penyambung lidah kepada pemerintah pusat, untuk menyampaikan apa yang menjadi tuntutan masyarakat Natuna. Kedua, masyarakat Natuna meminta agar WNI dari Wuhan untuk dipindahkan karantina di KRI  milik TNI. 

Baca Juga: Rumah Sakit BUMN siap hadapi penyebaran virus corona

Kemudian, KRI tersebut ditempatkan di lepas pantai. Ketiga, masyarakat Natuna meminta agar pemerintah daerah dan pusat memberikan kompensasi berupa jaminan kesehatan seperti posko layanan darurat dan cepat. 

Keempat, meminta pemerintah untuk mendatangkan dokter psikiater bagi masyarakat Natuna dan meminta Menteri Kesehatan berkantor di Natuna selama proses karantina dan observasi ini dilakukan di Natuna selama 14 hari. 

Kelima, masyarakat Natuna berharap segala bentuk kebijakan pemerintah pusat yang akan dilakukan di Natuna harus terlebih dahulu disosialisasikan ke masyarakat Natuna. 

Keenam, masyarakat Natuna menilai, apabila pemerintah daerah tidak berhasil menjadi penyambung lidah kepada pemerintah pusat, maka masyarakat Natuna akan menyampaikan mosi tidak percaya terhadap pemerintah daerah. 

Baca Juga: Mahfud MD dan Terawan: Dunia puji Indonesia dalam mengatasi virus corona

Sementara itu, Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal mengatakan, jarak lokasi karantina warga yang baru pulang dari Wuhan dengan permukiman masyarakat hanya 2 kilometer. 

Meski begitu, Hamid Rizal menilai jarak tersebut masih aman untuk warga Natuna. "Lebih kurang (jaraknya) 2 kilometer-lah. Jadi saya kira masih amanlah, " ujar Abdul di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (4/2). (Achmad Nasrudin Yahya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes Terawan Jamin Kesehatan WNI yang Dikarantina dan Warga Natuna"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×