kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkes minta rumah sakit langsung tangani korban banjir, administrasi belakangan


Selasa, 07 Januari 2020 / 16:52 WIB
Menkes minta rumah sakit langsung tangani korban banjir, administrasi belakangan
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto memberikan kata sambutan dalam acara pisah sambut Menkes dengan pejabat lama, Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek di Gedung Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (24/10/2019) malam.


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meminta pihak rumah sakit langsung mengurus korban bencana banjir. Hal itu menjadi langkah utama di samping urusan administrasi. Sehingga nantinya urusan administrasi dapat diurus belakangan bagi korban banjir.

"Harus ditolong, urusan administrasi urusan belakangan," ujar Terawan saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau kobran banjir di Banten, Selasa (7/1).

Baca Juga: Ini rekayasa lalu lintas di kawasan Senen selama underpass dibangun

Kebijakan tersebut telah disampaikan melalui surat edaran. Surat edaran juga telah disampaikan ke Dinas Kesehatan daerah di seluruh Indonesia.

Pada kunjungan itu Jokowi mengimbau kepada seluruh jajaran pemerintah daerah mulai dari tingkat desa agar terus waspada terhadap kemungkinan bencana. Terutama mengingat puncak musim hujan masih akan berlangsung sampai bulan depan.

"Ini masih musim hujan yang ekstrem, masih akan berlangsung terus sesuai yang disampaikan BMKG sampai bulan Febuari," ucap Jokowi.

Baca Juga: Jokowi minta penanganan korban banjir di Lebak segera dilakukan

Sementara itu berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB 7 Januari 2020 menunjukkan penurunan genangan air. Genangan air hanya terlihat di dua titik wilayah.

Antara lain di Kabupaten Bogor setinggi 20 cm dan Jakarta Barat setinggi  20 cm hingga 60 cm. Terjadi penurunan jumlah pengungsi yang cukup signifikan, semula 36.419 jiwa menjadi 14.535 jiwa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×