kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjelang detik-detik pengumuman The Fed, simak perjalanan suku bunga AS sejak resesi


Rabu, 31 Juli 2019 / 21:58 WIB
Menjelang detik-detik pengumuman The Fed, simak perjalanan suku bunga AS sejak resesi


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pengumuman hasil pertemuan dewan rapat kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Open Market Committee (FOMC) meeting menjadi sorotan para pelaku pasar di dunia pada Kamis (1/8) dini hari nanti. 

Konsensus pasar meyakini, The Federal Reserve bakal memotong suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dari sebelumnya 2,5% menjadi 2,25%. 

Baca Juga: Sejumlah ekonom proyeksikan The Fed akan pangkas suku bunga 25 bps

Pemangkasan suku bunga acuan ini akan menjadi yang pertama kali dalam satu dekade terakhir. Pasalnya, sejak resesi yang menghantam ekonomi AS pada 2008, The Fed belum pernah menurunkan suku bunganya. 

Tahun 2008, resesi ekonomi membuat The Fed menurunkan suku bunga sampai pada level yang sangat rendah yaitu 0%-0,25%. Sebagai bagian dari kebijakan pelonggaran moneter (quantitative easing), The Fed menahan level suku bunga yang rendah tersebut selama tujuh tahun berturut-turut. 

Barulah pada Desember 2015, The Fed memutuskan untuk mulai mengerek suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 0,25%-0,5%. Pada momentum itulah apa yang disebut tappering off oleh pemerintah AS dimulai. 

Baca Juga: Suku bunga The Fed diramal turun, yield SUN 10 tahun mentok di 7%

Saat itu, ada tiga target ekonomi AS yang terpenuhi sebagai alasan kuat bagi The Fed menaikkan suku bunga acuan. Pertama, tingkat pengangguran kembali ke level 7%. Kedua, pertumbuhan ekonomi AS berada di kisaran 2% - 3%. Ketiga, inflasi inti AS tidak melampaui 2%. 

Setahun kemudian pada Desember 2016, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 0,5%-0,75%. Pada 2017, The Fed semakin agresif mengerek suku bunga yaitu sebanyak tiga kali masing-masing 25 bps pada bulan Maret, Juni, dan Desember. Akhir tahun 2017, suku bunga The Fed berada di level 1,5%-1,75%. 

Baca Juga: Rupiah menguat tipis akibat dominasi sentimen eksternal

Kenaikan suku bunga The Fed pun berlanjut. Tahun 2018, suku bunga kembali naik sebanyak tiga kali pada bulan Maret, Juni, dan September masing-masing 25 bps. Akhir tahun 2018, tingkat suku bunga AS sebesar 2,25%-2,5%. 

Adapun, tahun ini, The Fed dipastikan berbalik arah menurunkan suku bunga acuan dimulai pada hasil FOMC Juli dini hari nanti. Perlambatan ekonomi AS akibat perang dagang, penurunan aktivitas manufaktur, dan perlambatan inflasi menjadi pemicunya. 

Oleh karena itu, The Fed dinilai hampir pasti menurunkan suku bunga untuk memastikan ekspansi perekonomian AS tetap berjalan dan berkelanjutan di tengah tekanan ekonomi dan perdagangan global saat ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×