Sumber: Kompas.com | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan pengadaan e-KTP tak terhambat meski saksi kunci kasus korupsi e-KTP, Johannes Marliem dikabarkan meninggal dunia di Los Angeles, Amerika Serikat, pada Kamis (10/8).
"Oh, enggak ada, enggak ada, soal proses kelanjutan dari KPK yang tahu KPK saja," ujar Tjahjo di Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8).
Tjahjo menyatakan, saat ini Kemendagri tengah berupaya menyelesaikan perekaman data dan pencetakan blanko untuk seluruh WNI sebelum pilkada 2018 dan pemilu 2019 berlangsung.
Sebab, katanya, data kependudukan tunggal sangat dibutuhkan untuk terciptanya pemilu yang bersih dan juga berbagai kebutuhan lainnya seperti penindakan hukum dan urusan data kesehatan.
Tjahjo menambahkan, di masa depan pemerintah akan membuka tender untuk mencari pengganti perusahaan Amerika Serikat yang sebelumnya menangani urusan perekaman data. "Ya itu mudah-mudahan cepat selesailah," katanya.
Johannes Marliem merupakan penyedia provider produk automated fingerprint indentification system (AFIS) merek L-1 dari PT Biomorf Lone Indonesia, yang digunakan dalam proyek e-KTP.
Marliem disebut merupakan saksi penting pada kasus korupsi e-KTP. Berdasarkan wawancara dengan majalah Tempo, Johannes Marliem disebut memiliki rekaman pertemuan dengan para perancang proyek e-KTP yang juga turut dihadiri Ketua DPR RI. (Rakhmat Nur Hakim)
Artikel ini sudah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul: Mendagri Tegaskan Meninggalnya Johannes Marliem Tak Hambat E-KTP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News