Reporter: Teodosius Domina | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Presiden direktur PT Biomorf Lone Indonesia, Kevin Johnson mengkonfirmasi kabar meninggalnya rekan sekerjanya, Johannes Marliem. Meski begitu, ia tidak tahu dengan pasti apakah Marliem meninggal karena bunuh diri seperti isu yang beredar.
"Saya tidak bisa mengkonfirmasi secara rinci, tetapi ya Johannes sudah meninggal," ujar Kevin kepada KONTAN, Sabtu (12/8).
Kabar ini juga membuatnya terkejut. Pasalnya, masih ada beberapa persoalan bisnis yang belum mereka selesaikan. Terutama menyangkut pengerjaan proyek KTP elektronik (e-KTP) yang sampai saat ini masih dijalankan oleh PT Biomorf, meski belakangan kontrak dengan Kementerian Dalam Negeri bermasalah.
Kevin mengakui meninggalnya Marliem menyisakan misteri. Ada beberapa hal yang belum terbongkar. Namun, Kevin bilang, enggan membahasnya saat ini.
"Saya juga telah membaca tentang dugaan bunuh diri, tapi saya tidak tahu yang sesungguhnya. Ini juga membuat saya kaget. Yang pasti, dengan berita yang tersebar ini, banyak pertanyaan yang harus dijawab. Maaf saya tidak bisa membantu lebih banyak," imbuhnya.
Seperti diketahui, PT Biomorf adalah penyedia jasa automated fingerprint identification system (AFIS) merek L-1. Marliem bilang, Kemendagri masih punya kewajiban yang belum dibayarkan kepada perusahaannya sekitar Rp 48 miliar.
Dalam petikan dokumen yang diterima KONTAN, pihak PT Biomorf sebenarnya menawarkan agar separuh kendali terhadap software AFIS tersebut dibeli pihak Kemendagri. Dokumen yang ditandatangani Kevin ini juga menegaskan perusahannya memastikan data kependudukan tidak akan bocor dan disalahgunakan. Pihak Kemenko Polhukam juga telah diajak bekerja sama oleh PT Biomorf agar keamanan data tersebut bisa dijaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News