kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menilik kesiapan sekolah swasta gelar kegiatan belajar di era new normal


Selasa, 14 Juli 2020 / 17:31 WIB
Menilik kesiapan sekolah swasta gelar kegiatan belajar di era new normal
ILUSTRASI. Guru memberikan materi saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kepada siswa baru secara daring di SMA Negeri 8 Jakarta, Senin (13/7/2020). Kegiatan MPLS dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sekolah tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi covid-19 yang masih menggejala, tahun ajaran baru 2020/2021 sudah dimulai sejak Senin (13/7) kemarin. Tahun ajaran kali ini tentu berbeda, karena ada sejumlah penyesuaian metode belajar mengajar di era new normal seperti sekarang.

Pihak sekolah pun dituntut siap untuk mempraktekkan kegiatan belajar secara virtual atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sejumlah sekolah swasta mengaku sudah menyiapkan infrastruktur dan metode pembelajaran berbasis online untuk menunjang PJJ agar kualitas belajar bisa tetap terjaga.

Baca Juga: Sertifikasi halal, Komisi VIII DPR soroti rebutan kewenangan antara BPJPH dan MUI

Global Sevilla menjadi salah satu sekolah swasta yang siap menggelar PJJ hingga pemerintah kembali menyatakan aman untuk belajar tatap muka seperti biasa. Superintendent Global Sevilla Michael Thia menyatakan, pihaknya telah menerapkan Home-Based Learning (HBL) sejak bulan April 2020 lalu.

Metode pembelajaran ini diterapkan di seluruh jenjang pendidikan Global Sevilla mulai dari kindergarten, primary, hingga secondary atau dari jenjang setara pendidikan dini, Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah (SMP/SMA). "Untuk sampai kapan (penerapan HBL), kami menunggu info dari pemerintah dan juga memantau green zone untuk di area sekitar sekolah kami," kata Thia kepada Kontan.co.id, Selasa (14/7).

Adapun saat ini Global Sevilla ada di dua lokasi, yakni di Pulo Mas Jakarta Timur dan Puri Indah Jakarta Barat. Thia memastikan, kualitas pembelajaran dengan HBL akan tetap terjaga. Apalagi HBL Global Sevilla diterapkan melalui media virtual dengan sistem dan standar yang diberlakukan di Singapura. "Kualitas HBL kami praktis sama dengan sistem offline. Dengan HBL anak didik justru digembleng lebih mandiri dan menjadi lifelong learner," jelas Thia.

Thia pun menyatakan, tidak banyak penyesuaian biaya yang dilakukan atas metode belajar virtual ini. "Relatif masih sama untuk aspek pembiayaan," sebutnya.

Baca Juga: Solo zona hitam corona! Ini sederet fakta lengkapnya...

Senada dengan Global Sevilla, Badan Pendidikan Kristen (BPK) PENABUR pun sudah menerapkan sistem PJJ untuk seluruh jenjang pendidikan, baik TK, SD, SMP, SMA, dan SMK yang ada di bawah naungannya.

Ketua Umum Yayasan BPK PENABUR Adri Lazuardi mengatakan, sistem PJJ telah dimulai sejak covid-19 merebak pada pertengahan Maret 2020 dan rencananya bakal diterapkan hingga akhir tahun ini. "Namun tidak menutup kemungkinan bisa berubah mengikuti situasi dan arahan dari pemerintah serta pertimbangan ijin dan kenyamanan dari orang tua siswa," kata Adri.

Untuk menjalankan sistem pembelajaran virtual ini, Adri menjelaskan bahwa pihak Yayasan telah melakukan persiapan baik eksternal maupun internal. Secara eksternal sudah dilakukan dengan persiapan untuk melengkapi piranti teknologi, jaringan internet, dan berbagai macam infrastruktur pendukung online lainnya.

Sedangkan untuk persiapan internal, sambung Adri, BPK PENABUR memberikan bermacam pembekalan melalui webinar kepada para tenaga pendidik, antara lain telah dilakukan selama dua minggu pada 26 Juni - 10 Juli 2020.

Baca Juga: Program Belajar di Rumah TVRI SMA, Selasa 14 Juli, Vokasi pilihan masa depan

"Agar dapat memfasilitasi pembelajaran siswa secara berkualitas dan menyenangkan baik dari segi penyampaian, konten, serta pemberian tugas-tugas yang ada," jelas Adri.

Dengan adanya pembelajaran virtual atau PJJ seperti sekarang, Adri menyebut bahwa biaya operasional seperti pemakaian listrik, air, kendaraan, dan biaya umum memang mengalami penurunan karena sekolah tidak digunakan. Namun untuk menjaga kualitas PJJ, tentu ada biaya yang harus dikeluarkan dalam menunjang pembelajaran online tersebut.

Adri memang tak membeberkan detail pembiayaan yang harus dibayarkan selama masa PJJ ini. Yang jelas, pembayaran bisa berbeda tergantung kebijakan di daerah cabang BPK PENABUR. "Perbedaan itu disesuaikan dengan keadaan situasi setempat masing-masing," sebutnya.

Asal tahu saja, di usianya yang memasuki tahun ke-70 ini, saat ini BPK PENABUR menaungi 164 sekolah yang tersebar di 15 kota. Yakni Bandar Lampung, Bandung, Bogor, Cianjur, Cicurug, Cimahi, Cirebon, Indramayu, Jakarta, Jatibarang, Metro, Rengasdengklok, Serang, Sukabumi dan Tasikmalaya.

Baca Juga: Soal dan jawaban TVRI SD kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6, Selasa 14 Juli 2020

Sementara itu, Ketua BPK PENABUR Jakarta Antono Yuwono menegaskan, kualitas pendidikan tidak boleh menurun di tengah pandemi covid-19 ini. Dia bilang, pada bulan Maret memang PJJ mengalami kesulitan lantaran perubahan yang dituntut begitu cepat.

Namun Antono meyakinkan bahwa untuk tahun ajaran 2020/2021 ini sudah jauh lebih siap dan terencana. Dia bercerita, dengan metode pembelajaran online ini, kendala yang dikhawatirkan memang terkait dengan koneksi internet yang masih sering mengalami gangguan. "Tapi beruntung ada beberapa pilihan koneksi internet sehingga bisa saling melapisi," katanya.

Antono pun mengungkapkan, pada masa PJJ ini jam kerja guru malah bisa lebih banyak dibanding biasanya. Sebab, tak sedikit siswa yang tidak bisa hadir mengikuti PJJ sesuai jadwal lantaran berbagai alasan, misalnya gadget yang dipakai oleh orang tua atau kendala lainnya.

"Jadi mereka harus dibimbing guru di waktu terpisah. Selain itu guru juga harus menyiapkan materi pembelajaran di luar jam mengajar. Kalau dahulu hanya mengandalkan buku pelajaran, sekarang harus ada berupa tayangan audio visual," pungkas Antono.

Baca Juga: Banyak yang salah paham, Mendikbud: Tatap muka adalah model pembelajaran terbaik

Dihubungi terpisah, pengamat pendidikan Mohammad Abduzen berpandangan bahwa sejauh ini proses dan metode pembelajaran virtual jarak jauh masih belum ideal. Melihat dari beragamnya profil sekolah dan daerah, Abduzen menilai infrastruktur dan akses internet, konten serta metode dan efektivitas pembelajaran masih menjadi persoalan serius yang mesti diperhatikan.

Untuk solusi jangka pendek, pemerintah dapat memfasilitasi guru atau sekolah dengan berbagai perangkat yang diperlukan. Termasuk dengan optimaliasi TVRI sebagai konten pendidikan.

Menurutnya, kondisi saat ini harus dilihat sebagai tantangan, sekaligus peluang. Yakni, dengan mendata dan melakukan pemetaan, sekolah dan daerah mana saja yang sudah siap dan yang masih harus dibangun infrastruktur penunjang untuk komunikasi secara online.

Baca Juga: Mendikbud: Tidak ada rencana mempermanenkan pembelajaran jarak jauh

"Sambil menyempurnakan konsep dan implementasi sistem PJJ kita. Karena ke depan model PJJ menurut ku akan menjadi bagian integral dari keseluruhan sistem pendidikan. Tentu tatap muka klasikal tetap harus ada dan penting," tutup Abduzen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×