Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemarin, Rabu (5/9) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat menyentuh titik terendah selama terhitung sejak awal tahun, bahkan hampir dua dekade setelah krisis moneter 1998. Ketika rupiah sempat melewati kurs Rp 15.000 per dolar AS, sontak masyarakat heboh.
Maklum, nilai rupiah serendah itu terhadap dolar pernah tercapai pada saat kita mengalami krisis moneter (krismon) pada tahun 1998 silam. Segera ingatan orang menuju ke salah satu masa paling sulit dalam sejarah ekonomi Indonesia. Akankah krisis 1998 bakal terulang?
Krisis moneter 1998 memang begitu "mengesankan" bagi masyarakat Indonesia. Pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS yang begitu dahsyat belum penah tertandingi selama dua puluh tahun terakhir. Jadi, ketika kini rupiah melemah mendekati rekor dua dekade lalu, ya, wajar saja kalau masyarakat mulai was-was.
Tanpa berniat masuk dalam polemik "kesamaan versus perbedaan" pelemahan rupiah saat ini dengan tahun 1998, lewat narasi data berikut KONTAN.co.id mencoba mengajak pembaca mengingat kembali bahwa "kegentingan rupiah" bukan hanya terjadi pada tahun 1998 dan saat ini saja.
Dalam dua dasawarsa terakhir, sebenarnya beberapa kali rupiah melemah serius, bahkan sangat serius, terhadap nilai dolar AS. Apa yang terjadi, mengapa, serta bagaimana pemerintah mengatasinya waktu itu?
Mari kita tengok ulang bersama-sama.