kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengantuk sumbang kecelakaan terbesar saat mudik


Senin, 03 September 2012 / 17:13 WIB
Mengantuk sumbang kecelakaan terbesar saat mudik
ILUSTRASI. Madu dan bahan alami lain bisa Anda gunakan sebagai cara menghilangkan bruntusan.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Markas Besar Polri mencatat, 66% angka kecelakaan selama mudik Lebaran tahun ini disebabkan faktor kesalahan manusia atau human error.

Irjen Polisi Pudji Hartanto, Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri menyebutkan, salah faktor human error yang mendominasi kecelakaan itu adalah; kelelahan dan mengantuk.

"Penyebab kecelakaan dari 3.806 perkara disebabkan faktor manusia, faktor alam 74 perkara, faktor kelalaian kendaraan 567 perkara, faktor kelalaian jalan 607 perkara dan faktor prasarana jalan 742 perkara," ungkap Pudji dalam rapat kerja dengan Komisi V di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/9).

Dari angka 66% itu, faktor mengantuk, kelelahan dan mendahului kendaraan tercatat sebagai penyebab terbesar kecelakaan. Polri mencatat, setidaknya ada 1.130 kejadian kecelakaan yang disebabkan faktor ini.

Faktor lain yang menjadi penyebab kedua terbesar kecelakaan adalah; faktor mendahului pengendara lain dengan 526 kasus. Sementara faktor kecelakaan lainnya adalah; mabuk, berkendara dalam kondisi tidak sehat atau sakit dan melanggar aturan lalu lintas.

Sebelumnya, ditempat yang sama Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengungkapkan, bahwa angka kecelakaan mudik Lebaran 2012 naik hingga 10,3% dibandingkan pada saat mudik Lebaran tahun lalu.

Bila pada 2011 angka kecelakaan mencapai 4.744 kejadian, maka pada tahun 2012 mencapai 5.233 kejadian. Dari persentase itu, tercatat 8.032 sepeda motor yang mengalami kecelakaan atau 72%. Angka ini naik sebesar 32,48% dibanding tahun 2011 sebanyak 6.063 kejadian.

"Rata-rata harian jumlah kecelakaan 8,2% lebih tinggi dibandingkan hari normal. Dan jumlah korban meninggal dunia 34,48% lebih rendah dibandingkan hari normal," ungkap Mangindaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×