Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa kepala daerah memiliki tanggung jawab utama kepada rakyat yang memilihnya, bukan kepada partai politik yang mengusungnya dalam pemilihan.
Tito menegaskan pentingnya acara orientasi kepala daerah (retreat) yang berlangsung pada 21-28 Februari 2025.
Ia menekankan bahwa seluruh partai telah diberikan pemahaman bahwa agenda ini bertujuan untuk kepentingan daerah masing-masing serta masyarakat secara luas.
Baca Juga: PDI Perjuangan Kritisi Soal Retreat Kabinet Pakai Uang Pribadi Prabowo
Pernyataan ini disampaikan Tito dalam konferensi pers saat menghadiri orientasi kepala daerah (retreat) di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (22/2/2025). "Karena Kepala daerah kan dia dipilih oleh rakyat, dan dia harus pertanggungjawabkan kepada rakyat kembali," ujar Tito.
"Partai kan hanya kendaraan mereka untuk bisa ikut dalam pemilihan. Ketika dia terpilih, dia tanggung jawabnya lagi nomor satu bukan kepada partainya, tapi nomor satu dia tanggung jawabnya kepada rakyat yang memilih dia,” lanjutnya.
Manfaat Retret di Magelang
Menurut Tito, retreat kepala daerah ini bukan hanya sekadar agenda pemerintah pusat, tetapi juga menjadi forum penting bagi kepala daerah untuk membangun koordinasi dan kerja sama yang lebih baik.
Dalam kegiatan ini, para pemimpin daerah bisa saling mengenal dan membangun jaringan yang akan membantu mereka dalam mengelola wilayah masing-masing.
Baca Juga: Wamenkeu Anggito Menilai Retret Kabinet di Magelang sebagai Pelatihan Terbaik
"Itu yang kita harapkan, saling kenal, saling bantu, saling kerja sama. Bah ini kepentingan daerah Ini bukan hanya untuk kepentingan daerah mereka, tetapi juga untuk kepentingan bangsa dan masyarakat secara luas," kata Tito.
Tito juga menekankan bahwa kepala daerah yang tidak ikut serta dalam retreat berpotensi mengalami kerugian.
Ia menyebut bahwa mereka akan kehilangan kesempatan untuk membangun jejaring dengan kepala daerah lainnya, mengenal para menteri, serta memperluas komunikasi dengan gubernur dan pejabat penting lainnya.
"Nanti mereka kehilangan momentum untuk bisa mendapatkan teman baru, mengenal para menteri, dan juga kenal dengan gubernur, misalnya," tandasnya.
Absennya Puluhan Kepala Daerah
Namun, tak semua kepala daerah hadir dalam kegiatan ini. Tito mengungkapkan bahwa dari total peserta yang diundang, sebanyak 53 kepala daerah tidak hadir.
Dari jumlah tersebut, enam kepala daerah mengajukan alasan resmi, sementara 47 lainnya tidak memberikan kejelasan. Absennya 47 kepala daerah ini diduga berkaitan dengan instruksi dari DPP PDI-P.
Baca Juga: Luhut Berbagi Pengalaman Tangani Krisis di Retret Menteri
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebelumnya mengeluarkan surat instruksi nomor 7295/IN/DPP/II/2025 yang meminta seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDI-P untuk menunda keberangkatan mereka ke retreat.
Instruksi ini diterbitkan pada 20 Februari 2025 malam, sebagai respons atas penahanan Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, oleh KPK.
"Diinstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retreat di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025," bunyi instruksi Megawati dalam surat tersebut.
Lebih lanjut, Megawati juga meminta kepala daerah dari PDI-P yang telah berangkat ke lokasi retreat untuk segera menghentikan perjalanan dan menunggu arahan lebih lanjut dari partai.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepala Daerah Tak Ikut Retret di Magelang, Mendagri: Kehilangan Momen Kenal Menteri dan Gubernur", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/jawa-timur/read/2025/02/22/140119488/kepala-daerah-tak-ikut-retret-di-magelang-mendagri-kehilangan-momen?page=all#page2.
Selanjutnya: Jeli Sebelum Ajukan KPR, Ini Tips Cari KPR dari BCA
Menarik Dibaca: Jeli Sebelum Ajukan KPR, Ini Tips Cari KPR dari BCA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News