Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan bahwa harga dan pasokan bahan pangan pokok dan penting selama bulan puasa dan saat lebaran tahun ini dapat terjaga. Hal ini melihat tren harga pangan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
"Saya pastikan kalau ada kenaikan di sana sini itu sporadik, tetapi kita pastikan bahwa stok ada, stok terjamin dan kita akan melihat penurunan harga yang baik, antara hari ini sampai puasa dan mudah-mudahan akan terjaga selama Idul Fitri," ujar Lutfi dalam konferensi pers, Senin (15/3).
Lutfi pun melaporkan perkembangan harga pangan dalam beberapa waktu terakhir. Dia mengatakan data sistem pemantauan pasar kebutuhan pokok (SP2KP) Kemendag, terjadi tren penurunan harga beberapa komoditas pangan yang sebelumnya terpantau tinggi.
Misalnya, harga cabai rawit merah yang menurun 0,49% pada 12 Maret 2021 dibandingkan dengan 10 Maret. Padahal bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya (11/2), harga cabai rawit merah meningkat hingga 22,48%. Dia juga menyebut terjadi tren penurunan harga cabai merah keriting sekitar 1,55%, meskipun sempat meningkat bila dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca Juga: Kementan klaim ketersediaan pangan aman hingga akhir Mei 2021
Lutfi menjelaskan, harga cabai yang sempat mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir akibat terjadinya kerusakan panen di berbagai wilayah. Namun, dia memastikan harga cabai akan menurun lantaran akan dilakukannya panen cabai di beberapa daerah.
"Jadi artinya antara 10 Maret dan 12 Maret ini akan terus terjadi penurunan. Yang saya takutkan, bahkan ketika kita menghadapi bulan puasa dan lebaran malah terjadi, cabai panen raya besar dan [harga] akan di bawah standar yang sudah kita tentukan," ujarnya.
Tak hanya cabai, Lutfi juga menyebut beberapa komoditas lain yang turut menunjukkan tren menurun bila dibandingkan antara 12 Maret dengan 10 Maret. Beberapa komoditas tersebut seperti minyak goreng curah dan kemasan, kedelai impor, daging ayam ras, telur ayam ras hingga bawang putih.
Dia pun menyoroti harga gula pasir yang menunjukkan penurunan 0,21%, meski harganya masih sekitar Rp 13.070 per kg. Namun, Lutfi meyakini, harga gula pasir akan bisa mencapai HET atau sekitar Ep 12.500 per kg, karena pasokannya yang semakin besar.
Dia menjelaskan harga gula yang masih di atas HET lantaran gula yang didistribusikan ke masyarakat baru sekitar seperdelapan dari total impor raw sugar yang dilakukan.
"Jadi artinya ekspektasi kami dengan adanya ketersediaan barang itu, harga di masyarakat, untuk GKP kita bisa pastikan akan berada di Rp 12.500 sesuai dengan HET," ujarnya.
Lutfi juga memastikan bahwa harga beras premium, beras medium, minyak goreng kemasan sederhana akan sesuai dengan HET. Walaupun terjadi kenaikan harga, dia memastikan kenaikan tersebut tidak akan lebih dari 2%.
Selanjutnya: Tata niaga unggas dinilai bermasalah, peternak minta berdialog dengan Kementan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News