Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas Pasangan Calon (Paslon) Kepala Daerah dukungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menang di berbagai daerah dalam Pilkada serentak 2024 versi hitung cepat.
Menanggapi hal ini, Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat menilai, kemenangan paslon tersebut belum tentu mencerminkan dukungan langsung terhadap keberlanjutan pemerintah.
Menurutnya, tingginya temuan pelanggaran seperti politik uang dan penggunaan aparatur daerah menimbulkan tanda tanya besar terhadap mutu demokrasi Indonesia.
Baca Juga: Para Jagoan PDI-P Tumbang di Quick Count Pilkada 2024
Di sisi lain, kata Achmad, tingginya angka golput dibandingkan Pilkada sebelumnya juga menjadi sinyal bahwa ada persoalan mendasar dalam kualitas demokrasi.
"Hal ini dapat menciptakan tantangan ke depan untuk memastikan legitimasi pemerintahan daerah yang baru. Jika legitimasi ini lemah, stabilitas politik yang diharapkan bagi pertumbuhan ekonomi mungkin terganggu," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (28/11) malam.
Achmad mengungkapkan, kemenangan ini dianggap mampu menciptakan stabilitas politik di permukaan, namun kualitas demokrasi yang menurun dan tingginya golput bisa menimbulkan ketidakstabilan ke depan.
Dia bilang, jika pelanggaran seperti politik uang tidak ditangani dengan tegas, hal ini bisa menciptakan ketidakpastian regulasi yang justru menghambat dunia usaha.
"Stabilitas yang diharapkan pengusaha tidak hanya soal keberlanjutan politik, tetapi juga mencakup jaminan atas keadilan, penegakan hukum, dan pemerintahan yang bersih. Tanpa itu, kepercayaan pengusaha terhadap pemerintah, baik pusat maupun daerah, bisa terganggu," ungkapnya
Achmad menuturkan, ke depan diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Pilkada, terutama dalam mencegah pelanggaran. Menurutnya, pemerintah dan penyelenggara pemilu harus meningkatkan mutu demokrasi agar hasil Pilkada benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat, bukan hanya keberhasilan strategi politik tertentu.
Baca Juga: PDI-P Sebut Kandang Banteng Sekarang Jakarta, Jateng Kandang Bansos
Selain itu, kata dia, demi menjaga dampak positif terhadap ekonomi, pemerintah perlu mendorong reformasi birokrasi di daerah, memastikan akuntabilitas pemimpin terpilih, dan memperkuat mekanisme partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan.
"Ini penting agar pemimpin daerah tidak hanya fokus pada stabilitas politik, tetapi juga pada kebijakan yang mendukung iklim usaha dan kesejahteraan masyarakat," tandasnya.
Untuk diketahui, beberapa paslon dukungan Prabowo-Jokowi menang di berbagai daerah, misalnya Pilkada di Jateng yang dimenangkan oleh paslon nomor urut 2 Ahmad Luthfi- Taj Yasin dan paslon wali kota-wakil wali kota Solo nomor urut 2 Respati Ardi-Astrid Widayani, unggul sementara berdasarkan perhitungan suara real count.
Selanjutnya: MD Entertainment (FILM) Bakal Rights Issue 989 Juta Saham Baru
Menarik Dibaca: Kumpulan Ide Tanaman Natal Terbaik untuk Membuat Rumah Terlihat Meriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News