kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.571   109,00   0,66%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

Maybank Sekuritas Proyeksi BI Akan Pangkas 50 Bps Lagi Tahun Ini dan 75 Bps di 2026


Kamis, 18 September 2025 / 18:24 WIB
Maybank Sekuritas Proyeksi BI Akan Pangkas 50 Bps Lagi Tahun Ini dan 75 Bps di 2026
ILUSTRASI. IHSG Melemah-Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (18/09/2015). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada perdagangan kamis (18/09/2025). Setelah mencetak rekor pada Rabu (17/09/2025), IHSG ditutup melemah 16,75 basis poin atau 0,21% ke posisi 8.008,43. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/18/09/2025


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengejutkan pasar dengan kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada 17 September, menjadi 4,75%. Ini adalah penurunan ketiga secara berturut-turut, dengan total pemangkasan mencapai 150 bps di sepanjang tahun ini.

Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam pernyataannya menyampaikan sikap yang jauh lebih dovish dibanding pertemuan sebelumnya. Ia menekankan suku bunga perlu segera turun dan kebijakan BI kini sepenuhnya mendukung pertumbuhan ekonomi, sambil tetap menjaga stabilitas. Perry juga menyebutkan adanya sinergi kuat antara BI, pemerintah, dan sektor riil untuk mendorong pertumbuhan.

Penurunan suku bunga ini terjadi di tengah pelemahan nilai tukar rupiah sebesar -0,6% terhadap dolar AS sejak pertemuan sebelumnya, meskipun BI telah meningkatkan intervensinya di pasar. Cadangan devisa per akhir Agustus tercatat sebesar US$ 150,7 miliar, turun dari US$ 152 miliar di bulan Juli.

Baca Juga: Ini Strategi Maybank Indonesia Dongkrak Kredit UKM

Dengan sikap BI yang semakin dovish, Analis Maybank Sekuritas Indonesia Brian Lee Shun Rong kini memperkirakan, pemangkasan suku bunga tambahan sebesar 50 bps hingga akhir 2025 (sebelumnya 25 bps), yang akan membawa suku bunga ke level 4,25%. Di tahun 2026, Brian memperkirakan akan ada pemangkasan tambahan sebesar 75 bps, sehingga suku bunga mencapai 3,5% di akhir 2026, level ini terakhir tercapai selama pandemi pada periode Januari 2021 – Juli 2022.

BI masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2025 berada di atas titik tengah dari kisaran 4,6%-5,4%, dengan catatan perlunya penguatan lebih lanjut agar sesuai dengan kapasitas ekonomi nasional. Konsumsi rumah tangga dinilai masih lemah, khususnya akibat turunnya ekspektasi konsumen kelas menengah bawah dan terbatasnya lapangan pekerjaan.

Inflasi diperkirakan tetap dalam target 1,5%–3,5% di 2025 dan 2026. Inflasi inti pun diperkirakan tetap rendah, seiring ekspektasi inflasi yang terkendali, kapasitas ekonomi yang masih besar, inflasi impor yang moderat, serta efek positif digitalisasi. Inflasi pangan bergejolak yang sebelumnya menjadi pendorong utama inflasi, diproyeksikan tetap terjaga.

BI menyoroti bahwa suku bunga kredit perbankan masih menurun secara lambat dan perlu segera dipercepat. Pada Agustus 2025, bunga kredit rata-rata sebesar 9,13%, sedikit turun dari 9,16% pada Juli dan 9,2% di Desember 2024.

Pertumbuhan kredit meningkat menjadi 7,6% pada Agustus dari 7% di Juli, namun BI menilai ini belum cukup kuat. Permintaan kredit lemah karena pelaku usaha masih bersikap wait-and-see, bunga kredit masih tinggi, dan banyak usaha menggunakan dana internal untuk pembiayaan. Di sisi lain, pasokan kredit meningkat, didukung oleh likuiditas perbankan yang longgar serta insentif makroprudensial BI (KLM).

Baca Juga: Beban Bunga Naik, Maybank: Suku Bunga Deposito Masih Relatif Tinggi

BI akan terus mendorong ekspansi likuiditas, termasuk dengan mengurangi penerbitan SRBI dan membeli obligasi pemerintah di pasar sekunder. Insentif KLM per awal September mencapai Rp 384 triliun, tersebar di berbagai sektor seperti pertanian, perumahan, perdagangan, manufaktur, transportasi, pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM. Posisi outstanding SRBI turun -22% menjadi Rp 716,2 triliun per pertengahan September dari Rp 917 triliun awal tahun.

Pemerintah mengumumkan paket stimulus baru senilai Rp 16,2 triliun pada 15 September yang akan dijalankan di kuartal IV 2025. Paket ini lebih komprehensif dari sebelumnya, namun secara nilai lebih kecil stimulus di bulan Juni 2025 sebesar Rp 24,4 triliun dan pada Januari sebesar Rp 38,6 triliun. 

Isi program meliputi bantuan beras untuk rumah tangga berpendapatan rendah di periode Oktober–November, pembebasan pajak penghasilan bagi 552.000 pekerja pariwisata, subsidi asuransi tenaga kerja untuk 731.000 pekerja non-upah, dan suku bunga KPR subsidi untuk 1.000 rumah tangga. Ada juga diskon tiket pesawat untuk liburan akhir tahun.

Program baru termasuk proyek padat karya bagi 609.465 orang dan program magang enam bulan bagi 20.000 lulusan baru yang diarahkan ke sektor industri. Pemerintah juga merencanakan program peremajaan 870.000 hektare lahan perkebunan pada 2026 yang diproyeksikan menciptakan 1,6 juta lapangan kerja, serta program koperasi Merah Putih untuk menyerap 400.000 pekerja.

Namun, dampak ekonomi jangka pendek dari stimulus ini dinilai terbatas, karena hanya setara 0,07% dari PDB. Bantuan sosial langsung seperti bantuan beras, pembebasan pajak, subsidi asuransi, dan subsidi KPR hanya mencakup Rp 7,3 triliun atau 0,03% dari PDB.

Baca Juga: Aset Maybank Syariah Turun, Kewajiban Spin Off Makin Jauh

Meski demikian, menurut Brian dalam riset 17 September 2025, program padat karya dan magang dinilai sebagai langkah awal yang positif untuk mendukung daya beli pengangguran, meski cakupannya masih kecil dibanding total angkatan kerja Indonesia yang mencapai 153 juta orang. Brian berpendapat, keberhasilan jangka panjang akan sangat bergantung pada kemampuan penerima program untuk mendapatkan pekerjaan tetap.

Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, Maybank Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di kisaran 4,9% untuk tahun 2025 dan 2026.

Selanjutnya: Reliance Sekuritas Catat Rata-Rata Transaksi Harian Tembus Rp 70 Miliar

Menarik Dibaca: Cara Buat Foto di Lift Pakai Prompt Gemini AI! Ada Kumpulan Prompt Lainnya juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×