Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bergabungnya Bos Lion Air Rusdi Kirana ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum tentu mampu mendongkrak suara partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar tersebut.
Pakar Komunikasi Politik Effendi Ghazali mencatat dua hal tentang bos Lion Air tersebut. Pertama, Apakah Rusdi Kirana mengerti bila PKB ada dua versi? Versi Gus Dur dan versi Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Jangan-jangan dia tidak paham soal itu dan dia merasa ini masih sama, karena dia masih awam di politik," kata Effendi saat berbincang di Padepokan Demi Indonesia, Jalan Hang Tuah Nomor 59, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2014).
Kedua, dalam tubuh internal PKB tentu ada kecemburuan, terlebih Rusdi Kirana yang baru masuk didaulat menjadi wakil ketua umum partai.
"Kecuali, sudah disiapkan betul oleh Cak Imin dan semua merasakan ada manfaat masuknya Rusdi Kirana," ujarnya.
Dengan masuknya Rusdi Kirana meskipun bisa mewakili kalangan etnis tionghoa, tetapi hal tersebut tidak akan berpengaruh besar terhadap pertambahan jumlah suara pada Pemilu nanti.
"Saya rasa tidak akan signifikan. Karena apa? Karena dari dulu orang sudah tahu, PKB itu persisnya Gusdurian itu, memang sangat dekat dengan kalangan minoritas dan etnis Tionghoa. Kan yang membuka kotak pandora perayaan imlek, kemudian Kong Hu Cu, kan Gusdur," ucapnya.
Hal tersebut bukan sesuatu yang baru bagi PKB, berbeda bila Rusdi Kirana masuk PKS, tentu akan menjadi warna baru.
"Kalau PKB tidak terlalu signifikan," ucapnya. (Adi Suhendi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News