Reporter: Agus Triyono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Presiden Joko Widodo memiliki kriteria tersendiri mengenai masalah tersulit yang ia hadapi sebagai presiden Indonesia. Apa saja?
Pertama, masalah korupsi yang masih mewarnai setiap kegiatan di Indonesia. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah -klaim Jokowi- saat ini telah berupaya untuk meningkatkan upaya pencegahan korupsi dengan memperbaiki sistem perizinan.
"Salah satunya di BKPM, cegah gratifikasi, amplop-amplop dalam perizinan investasi. Kalau sistem terbangun baik, ruang korupsi jadi tidak ada," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Ari Dwipayana Senin (16/5).
Selain dari sisi pencegahan, Jokowi juga mengatakan, upaya menghilangkan korupsi juga telah dilakukan KPK dengan upaya penindakan mereka.
Kedua, memberikan lapangan kerja bagi masyarakat. Jokowi mengatakan, walau secara prosentase angka pengangguran di Indonesia hanya mencapai 5,6% atau lebih rendah dari Eropa yang jumlahnya mencapai 30% dari total penduduk Indonesi.
Angka pengangguran di Indonesia kata Jokowi, cukup besar. Karena, jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai sekitar 250 juta orang.
Ketiga, kesenjangan penghasilan yang selama ini menyebabkan jurang antara kaya dan miskin semakin lebar. "Ada gap besar dan ini harus diturunkan," katanya.
Sedangkan masalah rumit terakhir, adalah mengatasai kesenjangan wilayah dan memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi. Meskipun rumit, Jokowi mengatakan, pemerintahannya akan berupaya memperbaiki masalah itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News