kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -25.000   -1,27%
  • USD/IDR 16.297   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.556   87,21   1,17%
  • KOMPAS100 1.055   10,09   0,97%
  • LQ45 801   11,05   1,40%
  • ISSI 252   0,92   0,37%
  • IDX30 415   5,11   1,25%
  • IDXHIDIV20 479   5,78   1,22%
  • IDX80 119   1,18   1,00%
  • IDXV30 122   0,65   0,53%
  • IDXQ30 132   1,37   1,05%

Maret, penerimaan cukai merosot Rp 7 triliun


Selasa, 22 April 2014 / 16:49 WIB
Maret, penerimaan cukai merosot Rp 7 triliun
Seorang tenaga kesehatan membentangkan poster saat berunjuk rasa menolak RUU Omnibuslaw Kesehatan di depan Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/wsj.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Penerimaan negara dari jenis cukai merosot pada bulan Maret. Padahal pada bulan sebelumnya penerimaan cukai naik tajam mencapai Rp 13 triliun.

Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Susiwijono Moegiarso mengatakan, penerimaan dari cukai hanya Rp 6 triliun di bulan Maret.

Padahal rata-rata target penerimaan cukai per bulannya adalah Rp 9,5 triliun. Alhasil realisasi penerimaan cukai tiga bulan pertama 2014 hanya mencapai Rp 27,52 triliun.

"Padahal targetnya tiga bulan pertama (cukai) Rp 29,07 triliun," ujar Susiwijono di Jakarta, Selasa (22/4). Menurut dirinya, penerimaan cukai yang melonjak tajam pada Februari kemarin diakibatkan antisipasi kenaikan tarif cukai rokok tahun ini.

Data penerimaan yang tercatat pada Februari adalah hasil pemesanan dua bulan sebelumnya.  Akibatnya, terjadi pembelian luar biasa tinggi pada Desember sebagai langkah antisipasi kenaikan tarif cukai rokok.

Ke depannya, Susiwijono optimistis penerimaan dari cukai akan kembali naik. Pasalnya ada kegiatan pemilihan umum (pemilu) yang akan meningkatkan penerimaan cukai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×