kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Marak kejahatan, TNI kaji partroli bersama di Sulu


Minggu, 17 April 2016 / 11:47 WIB
Marak kejahatan, TNI kaji partroli bersama di Sulu


Sumber: TribunNews.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Sudah berkali-kali Warga Negara Indonesia (WNI) diculik oleh kelompok bersenjata asal Filipina, di sekitaran peraian Sulu dan laut Sulawesi. Terakhir adalah pada Jumat lalu (15/4), empat WNI diculik kelompok Abu Syayaf.

Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan bahwa TNI tidak bisa sembarangan masuk ke wilayah Filipina, untuk membebaskan para sandera. "Karena konstitusi Filipina tidak memungkinkan untuk itu, harus ada izin parlemen," kata Luhut kepada wartawan, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (17/4/2016).

Yang tengah dikaji saat ini adalah kemungkinan patroli bersama antara Indonesia, Malaysia dan Filipina, di sekitar perairan Sulu dan Laut Sulawesi, di mana kelompok bersenjata kerap beraksi melakukan penculikan. "Tadi presiden baru minta untuk menjajaki dengan Malaysia, Filipina, karena itu daerah rute dagang kita, untuk pengamanan bersama," ujarnya.

Terkait pembebasan empat belas WNI yang disandera, ia menyebut pemerintah sampai saat ini masih terus berupaya melakukan pembebasan.

(Nurmulia Rekso Purnomo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×