Reporter: Martina Prianti | Editor: Edy Can
JAKARTA. Malaysia termasuk dalam sepuluh besar investor di tanah air. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, negara jiran tersebut berada dalam urutan nomor lima.
Sejak 2005 hingga 2009, nilai investasi Malaysia sebesar US$ 1,2 miliar. Nilai ini jauh lebih besar dari investasi Indonesia di Malaysia yang hanya sebesar US$ 534 juta.
Selain investasi, ada 6.000 pelajar Malaysia yang menuntut ilmu di Indonesia. Sebaliknya, pelajar Indonesia yang berada di sana sebanyak 13.000. "Perekonomian dua belah pihak memang berkembang terus dan kedepan trennya akan meningkat," kata Hatta, Kamis (2/9).
Hatta mengatakan, pemerintah tidak akan memutuskan hubungan ekonomi dengan Malaysia meski hubungan kedua negara sedang meruncing. "Soal kedaulatan pemerintah menekankan memang tidak ada negosiasi. Tapi pemerintah tetap mendahulukan diplomasi," katanya.
Hubungan kedua negara memanas setelah insiden penangkapan tiga petugas patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) 13 Agustus lalu. Pemerintah Indonesia menyampaikan protes atas penangkapan dan perlakuan buruk terhadap ketiga petugas itu.
Menanggapi pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin malam, Hatta menyatakan sebagai pernyataan sikap yang bijak. "Saya kira pidato itu menggambarkan pidato yang besar," ucapnya.
Menurut Hatta, ada sejumlah hal yang disampaikan oleh Presiden. Pertama, Indonesia tidak pernah kompromi dalam masalah kedaulatan bangsa. Kedua, Indonesia mau segera menyelesaikan perbatasan yang disengketakan antara Indonesia dan Malaysia. "Untuk itu Presiden mendesak agar Malaysia mempercepat agenda itu," ucap Hatta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News