Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indekstat Konsultan Indonesia kembali menyelenggarakan Indekstalk 2.0 dengan tema "Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah", sebagai bagian dari kontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah.
Pembangunan ekonomi daerah menjadi salah satu prioritas utama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Dengan keterbatasan kapasitas fiskal yang dihadapi oleh banyak daerah, investasi menjadi faktor kunci dalam mendorong pembangunan serta membuka lebih banyak lapangan kerja.
Baca Juga: Menteri Rosan Ajak 35 Perusahaan Perancis Investasi di Sektor EBT
Pada pelaksanaan Indekstalk kali ini, PT Indekstat bekerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM dengan menghadirkan Direktur Pengembangan Potensi Daerah BKPM, Suhartono, SE., M.M., sebagai salah satu pembicara.
Webinar ini dihadiri oleh lebih dari 500 peserta dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), sektor swasta, akademisi, serta masyarakat umum.
Melalui diskusi ini, diharapkan setiap daerah dapat lebih memahami pentingnya pemetaan potensi investasi untuk meningkatkan daya saing dalam menarik investor.
Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta menjadi faktor utama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
Pemetaan Investasi Berbasis Data untuk Meningkatkan Daya Saing Daerah
Direktur Indekstat, M. Ali Mahmudin, menegaskan bahwa pemetaan potensi investasi merupakan langkah strategis yang harus dilakukan secara sistematis.
"Kami bersama Kementerian Investasi telah menyusun SK Menteri Nomor 50 tentang pedoman penyusunan peta potensi dan peluang investasi di daerah. Ini merupakan upaya strategis untuk menghadirkan investasi berbasis data yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah," ujarnya dalam keterangannya.
Baca Juga: Investasi Terhambat Ulah Ormas! BKPM Desak Aparat Hukum Bertindak Tegas
Ali Mahmudin juga menekankan bahwa pemetaan investasi ini sejalan dengan semangat Presiden Prabowo Subianto, yang dalam bukunya Paradoks Indonesia menyoroti besarnya potensi ekonomi nasional.
"Potensi Indonesia sangat luar biasa, tetapi tantangan fiskal di daerah masih menjadi kendala. Oleh karena itu, investasi harus menjadi daya ungkit pembangunan yang masif agar dapat membuka lapangan pekerjaan dan menarik investor ke daerah," tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Pengembangan Potensi Daerah BKPM Suhartono menekankan bahwa investasi swasta memegang peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dengan realisasi investasi mencapai Rp1.905 triliun pada tahun 2025. Investasi ini diharapkan mampu menciptakan lebih dari 2,45 juta lapangan pekerjaan," jelasnya.
Lebih lanjut, Suhartono juga menyoroti pentingnya pemetaan potensi daerah dalam menarik investor.
"Kami dari Kementerian Investasi telah mengembangkan Portal PIR (Potensi Investasi Regional), sebuah sistem berbasis geospasial yang menampilkan potensi dan peluang investasi dari 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Portal ini tidak hanya diakses oleh investor domestik, tetapi juga menarik minat investor asing dari Qatar, UEA, Singapura, dan China," ungkapnya.
Baca Juga: Realisasi Investasi 2024 Lampaui Target, Serapan Tenaga Kerja Masih Jadi Tantangan
Strategi Penyusunan Peta Potensi Investasi
Sementara itu, Public Policy Analyst PT Indekstat Konsultan Indonesia, Siti Rosidah, S.Hut., M.Si., menjelaskan bagaimana proses penyusunan peta potensi dan peluang investasi dapat membantu daerah dalam menarik investor.
"Untuk menarik investasi asing maupun dalam negeri, daerah harus memiliki sesuatu yang dapat ditawarkan. Oleh karena itu, identifikasi potensi unggulan dan penyusunan peluang investasi yang siap ditawarkan menjadi langkah strategis," katanya.
Menurutnya, penyusunan peta investasi ini harus dilakukan dengan metode yang sistematis dan berbasis data.
"Tahapan yang dilakukan meliputi penyusunan peta potensi, pemetaan peluang investasi, hingga studi kelayakan investasi atau Investment Project Ready to Offer (IPRO). Dengan pendekatan ini, kita dapat memastikan bahwa peluang investasi yang ditawarkan benar-benar layak dan menarik bagi investor," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News