Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) M) Rosan Perkasa Roeslani menerima kunjungan 35 delegasi perusahaan asal Prancis yang tergabung dalam asosiasi pengusaha internasional dari Prancis (MEDEF International) pertemuan bisnis di Jakarta pada hari Selasa (18/02).
Dalam kesempatan tersebut, Rosan menyampaikan para investor Prancis memiliki peluang besar dalam mengembangkan sektor energi terbarukan di Indonesia.
Potensi energi terbarukan di Indonesia mencapai sekitar 3.700 gigawatt dan baru 1% yang dimanfaatkan, atau sekitar 13,08 gigawatt.
Potensi tersebut tersebar di berbagai wilayah, dengan potensi terbesar berasal dari energi surya, hingga potensi geotermal sebesar 23 gigawatt yang merupakan terbesar di dunia.
Baca Juga: Pabrik Sanken akan Berhenti Beroperasi, Kemenperin Sebut Bukan Produsen Elektronik
"Kuncinya adalah bertemu, membicarakan potensi, dan pada saat yang bersamaan mencari jalan agar potensi tersebut menjadi investasi. Apalagi, hari ini hadir 35 perwakilan perusahaan Prancis, ini kesempatan besar untuk memperkuat kerja sama," ujar Rosan dalam keterangannya, Jumat (21/2).
Rosan juga menekankan pentingnya kolaborasi konkret yang berfokus pada peluang nyata. Sehingga hal ini dapat mempercepat pemanfaatan potensi-potensi investasi agar dapat segera diwujudkan.
"Saya meyakini ini adalah pertemuan yang sangat baik dan produktif. Selain memaparkan potensi Indonesia, kami juga mendapat banyak feedback yang bermanfaat untuk memperkuat kolaborasi, baik dari sektor swasta ke pemerintah maupun antarswasta. Hal ini penting agar kita terus menyempurnakan kebijakan dan regulasi yang ada," katanya.
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste Fabien Penone menyampaikan komitmen pemerintah Prancis untuk mendorong penguatan hubungan ekonomi dengan Indonesia.
Menurutnya, perusahaan Prancis sudah aktif berinvestasi di berbagai sektor di Indonesia, mulai dari pertambangan nikel hingga perbankan. Namun, hal ini masih bisa terus ditingkatkan.
"Penguatan hubungan antara Prancis dan Indonesia adalah prioritas utama pemerintah kami. Presiden Prancis (Emmanuel) Macron dan Presiden Prabowo Subianto beberapa kali berdiskusi soal ini. Inilah mengapa pertemuan ini sangat penting bagi perusahaan Prancis supaya mendapatkan kesempatan berdiskusi dengan pemerintah Indonesia,” ujar Penone.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua MEDEF International yang juga merupakan Ketua The France-Indonesia Business Council Philippe Louis-Dreyfus menyoroti potensi kerja sama di sektor infrastruktur, energi, dan dekarbonisasi.
Ia optimistis kunjungan delegasi perusahaan Prancis ini akan membuahkan hasil positif.
”Fokus utama kami adalah pada sektor infrastruktur, energi, dan dekarbonisasi, yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo dan pemerintahannya. Saya yakin kunjungan ini akan membuka peluang kerja sama yang bermanfaat bagi kedua negara," ujar Philippe.
Sebagai informasi, dengan total investasi sebesar US$ 1,05 miliar sepanjang 2020- 2024, Prancis telah menjadi salah satu mitra strategis bagi Indonesia dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi.
Baca Juga: Masuk UMA, BEI Pantau Saham DCII, EDGE, NAIK, IKAN dan SFAN
Selanjutnya: Oppo Luncurkan Find N5, Ponsel Lipat Tipis dengan Fitur AI Canggih Rp 28 Jutaan
Menarik Dibaca: 19 Daftar Makanan Tinggi Purin yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News