kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Maksimal penerbitan SUN tahun 2020 sebesar Rp 250 triliun


Senin, 21 Oktober 2019 / 20:14 WIB
Maksimal penerbitan SUN tahun 2020 sebesar Rp 250 triliun
ILUSTRASI. Lelang SUN 2011: Suasana perdagangan SUN di BNI Treasury, Jakarta Pusat, Jumat (14/1/2011).


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

Pertama, pemerintah perlu meningkatkan tax rasio sehingga dapat memaksimalkan sisi penerimaan di samping alternatif pembiayaan lainnya.

Kedua, mendorong penyerapan anggaran menjadi lebih efektif dan efisien. Ketiga, bersikap prudent dalam mendorong pendanaan dan mengalokasikan anggaran. 

Baca Juga: Prospek positif, pasar obligasi bakal ramai di akhir tahun

Meski demikian, Fikri menilai sentimen global masih menghantui pasar utang dalam negeri dengan tren penurunan suku bunga global. Sehingga yield SUN cenderung melandai.

“Hanya saja, tren tersebut terjadi secara global. “Pasar obligasi dalam negeri masih sangat menarik terutama karena spread yield Indonesia-AS tenor sepuluh  tahun masih di atas 400 basis points (bps),” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Senin (21/10).

Apalagi menurut Fikri di saat yang sama persepsi risiko indikasi credit default swap (CDS) pun masih di bawah 100. Untuk itu, Fikri memproyeksi yield rata-rata SUN di tahun 2020 berada di level 6,5%-7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×