Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi menetapkan anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp 10.000 per porsi.
Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios), Bakhrul Fikri Celios menilai anggaran yang minim ini dikhawatirkan tidak bisa memenuhi gizi anak dan ibu hamil penerima manfaat.
Bakhrul menyebut anggaran Rp.10.000 per porsi untuk makan bergizi geratis tidak bias di sama-ratakan antar daerah. Sebab, ada disparitas harga pangan yang cukup jauh antara Pulau Jawa dan daerah di luar Pulau Jawa.
"Mungkin di Pulau Jawa bisa memenuhi terkait gizi dan kalori, tapi bagaimana saat diterapkan diluar Pulau Jawa, tentu sagat berbeda," kata Bakhrul dalam diskusi publik Launching Report Makanan Bergizi Gratis, di pantau secara daring, Senin (30/12).
Baca Juga: Anggaran Makan Bergizi Gratis Jadi Rp 10.000 per Porsi, Ini Tanggapan Zulkifli Hasan
Bakhrul juga menyebut pengurangan anggaran ini juga menuai banyak protes dari penyedia bahan pangan. Sebab, mereka berharap akan diberdayakan oleh pemerintah untuk dapat memenuhi kebutuhan anak-anak.
Namun, anggaran Rp 10.000 per porsi ini berpotensi merugikan pelaku usaha terutama di level UMKM di bidang jasa.
Di lain sisi, program ini hanya terkesan sangat memaksakan layaknya kebijakan populis lainya.
"Terlalu memaksakan dan hanya mengincar simpati masyarakat yang hanya mengincar simpati masyarakat yang rentan disalah gunakan untuk kepentingan pemilu 2029," jelasnya.
Baca Juga: Kementerian Kelautan dan Perikanan Memulai Simulasi Program Makan Gizi Gratis
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menegaskan bahwa anggaran Rp 10.000 per porsi untuk makan bergizi gratis merupakan angka rata-rata. Pemerintah bisa saja menaikkan bujet di daerah tertentu.
Dadan mengatakan jumlah Rp 10.000 yang muncul itu berbasis uji coba di Pulau Jawa selama beberapa bulan ini. Seperti rencana awal pemerintah akan melakukan uji coba mulai dari Aceh sampai Papua pada Desember 2024.
Dadan mengatakan bahwa pemerintah akan mendapatkan kalkulasi dari satuan indeks harga rata-rata tersebut.
Selanjutnya: Bangladesh Resmi Ajukan Ekstradisi Mantan PM Sheikh Hasina dari India
Menarik Dibaca: Katalog Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Periode 30 Desember 2024-5 Januari 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News