kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,84   -28,89   -3.12%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lulusan vokasi ahli kewirausahaan dapat tekan angka pengangguran


Kamis, 15 Juli 2021 / 07:10 WIB
Lulusan vokasi ahli kewirausahaan dapat tekan angka pengangguran
ILUSTRASI. Pendidikan dan Latihan (Diklat) vokasi


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Disrupsi telah memberikan dampak nyata pada tren pekerjaan, khususnya bagi generasi millennial. Setelah lulus menempuh studi di jenjang pendidikan tinggi, kini mereka memiliki beragam pilihan pekerjaan.

Tidak hanya sebatas sebagai pegawai, tetapi juga sebagai seorang entrepreneur atau wirausahawan yang mampu menciptakan lapangan kerja.

Koordinator Kemitraan dan Penyelarasan Bidang Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Agus Susilohadi mengungkapkan, kemampuan kewirausahaan yang dimiliki oleh mahasiswa vokasi ini akan menjadi salah satu solusi untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pengangguran terdidik.

Namun hal ini perlu didukung dengan ekosistem yang baik, serta komitmen pimpinan dalam mengembangkan skill wirausaha bagi para mahasiswanya.

Baca Juga: Industri besar harus gandeng UMKM agar jadi rantai pemasok yang saling menunjang

“Kita saat ini berada di era disrupsi dengan salah satu tren-nya adalah gig economy. Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi wajib membekali lulusannya dengan kompetensi minimal yang dibutuhkan di masa ini, terutama aspek 4C (critical thinking, creativity, collaboration, communication) sebagai dasar kompetensi kewirausahaan,” ujar dia pada webinar yang digelar Kemendikbudristek di Jakarta, Rabu (14/7).

Agus menegaskan, semangat wirausaha yang ditumbuhkan dari pendidikan vokasi memiliki ciri khas tersendiri. Artinya, lulusan tidak boleh gagap dalam menerjemahkan kewirausahaan sehingga usaha yang dirintis nantinya bisa berbeda, dan utamanya mampu memberikan manfaat kepada masyarakat. Mereka nantinya akan menjadi social entrepreneur maupun technopreneur di bidang masing-masing.

Pentingnya skill wirausaha juga diungkapkan oleh dosen Universitas Indonesia yang kini menjadi salah satu tim Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Kemendikbudristek, Rifelly Dewi Astuti.

Menurutnya, mahasiswa sebagai calon tenaga kerja terdidik Indonesia harus memiliki pengetahuan dan skill yang sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja.

Namun penawaran tenaga kerja sendiri setiap tahun tidak meningkat secara signifikan. Permintaan jauh lebih besar dibandingkan penawaran tenaga kerja.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×