Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyesalkan pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai menteri pencetak utang.
"Ya enggak etis saja itu," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/1).
Luhut mengingatkan Ketua Umum Partai Gerindra itu bahwa prestasi Sri Mulyani sebagai menteri keuangan telah diakui oleh dunia internasional.
Sri Mulyani bahkan pernah dinobatkan sebagai menteri terbaik sedunia. Gelar itu diberikan dalam acara World Government Summit di Dubai, Uni Emirat Arab, Februari 2018 lalu. "Ibu Sri Mulyani itu Menteri Keuangan terbaik di dunia, iya kan," kata Luhut.
Luhut juga menekankan, setiap negara pasti memiliki utang. Asalkan utang tersebut tak membebani dan masih dalam batas atau ambang kewajaran, maka tak masalah. Menurut dia, saat ini utang Indonesia juga masih produktif. "Ya kan bagus, utang kita bagus," kata Luhut.
Sebelumnya, Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Drajad Wibowo, menegaskan, pernyataan Prabowo yang menyebut Sri Mulyani menteri pencetak utang merupakan kritik yang berbasis pada fakta.
Faktanya, sambung dia, tahun antara Desember 2014-Desember 2018, utang pemerintah naik Rp 1.809 triliun, dari Rp 2.609 triliun menjadi Rp 4.418 triliun. Artinya, utang di era Jokowi setiap tahun naik Rp 452,25 triliun.
Sebagai perbandingan, selama 10 tahun Presiden SBY, kenaikan utang pemerintah Rp 1309 triliun, atau Rp 131 triliun per tahun. (Ihsanuddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News