kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Luhut: Inefisiensi di laut mencapai triliunan


Senin, 05 Juni 2017 / 09:48 WIB
Luhut: Inefisiensi di laut mencapai triliunan


Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemborosan di dalam kegiatan ekonomi diungkap. Luhut B Pandjaitan, Menko Kemaritiman mengatakan, pemborosan tersebut terjadi di sektor laut.

Luhut mencatat, pemborosan salah satunya terjadi di dalam proses bongkar muat di pelabuhan.  "Ini yang kami berusaha terus tata, saya mau Juli semua jalan sehingga kita bisa hemat Rp 11 triliun sampai Rp 12 triliun per triliun," katanya di Jakarta pekan lalu.

Pemborosan lain terjadi di Batam. Luhut menyebut ada 18 titik di Batam yang selama ini dimanfaatkan untuk sandar kapal, bahkan asing, tapi Indonesia tidak mendapatkan manfaat dari keberadaan 18 titik sandar tersebut.

Untuk itu, pihaknya akan meningkatkan pengawasan di 18 titik sandar tersebut dengan satelit. "Selama ini tidak jelas siapa yang makan duitnya, itu mau kami kontrol agar jumlah kapal yang bersandar bisa diketahui," katanya.

Bukan hanya meningkatkan pengawasan, Luhut bilang, pemerintah juga akan mengenakan biaya sewa sandar kepada kapal yang di 18 titik tersebut. Menurut hitungannya, pengenaan biaya tersebut bisa memberi pemasukan Rp 2 triliun-3 triliun per tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×