kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.066   81,71   1,17%
  • KOMPAS100 1.058   17,53   1,69%
  • LQ45 832   15,02   1,84%
  • ISSI 214   1,26   0,59%
  • IDX30 424   8,30   1,99%
  • IDXHIDIV20 511   9,19   1,83%
  • IDX80 121   1,97   1,66%
  • IDXV30 125   0,64   0,51%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Luhut: Inefisiensi di laut mencapai triliunan


Senin, 05 Juni 2017 / 09:48 WIB
Luhut: Inefisiensi di laut mencapai triliunan


Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemborosan di dalam kegiatan ekonomi diungkap. Luhut B Pandjaitan, Menko Kemaritiman mengatakan, pemborosan tersebut terjadi di sektor laut.

Luhut mencatat, pemborosan salah satunya terjadi di dalam proses bongkar muat di pelabuhan.  "Ini yang kami berusaha terus tata, saya mau Juli semua jalan sehingga kita bisa hemat Rp 11 triliun sampai Rp 12 triliun per triliun," katanya di Jakarta pekan lalu.

Pemborosan lain terjadi di Batam. Luhut menyebut ada 18 titik di Batam yang selama ini dimanfaatkan untuk sandar kapal, bahkan asing, tapi Indonesia tidak mendapatkan manfaat dari keberadaan 18 titik sandar tersebut.

Untuk itu, pihaknya akan meningkatkan pengawasan di 18 titik sandar tersebut dengan satelit. "Selama ini tidak jelas siapa yang makan duitnya, itu mau kami kontrol agar jumlah kapal yang bersandar bisa diketahui," katanya.

Bukan hanya meningkatkan pengawasan, Luhut bilang, pemerintah juga akan mengenakan biaya sewa sandar kepada kapal yang di 18 titik tersebut. Menurut hitungannya, pengenaan biaya tersebut bisa memberi pemasukan Rp 2 triliun-3 triliun per tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×