CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Luhut: Inefisiensi di laut mencapai triliunan


Senin, 05 Juni 2017 / 09:48 WIB
Luhut: Inefisiensi di laut mencapai triliunan


Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemborosan di dalam kegiatan ekonomi diungkap. Luhut B Pandjaitan, Menko Kemaritiman mengatakan, pemborosan tersebut terjadi di sektor laut.

Luhut mencatat, pemborosan salah satunya terjadi di dalam proses bongkar muat di pelabuhan.  "Ini yang kami berusaha terus tata, saya mau Juli semua jalan sehingga kita bisa hemat Rp 11 triliun sampai Rp 12 triliun per triliun," katanya di Jakarta pekan lalu.

Pemborosan lain terjadi di Batam. Luhut menyebut ada 18 titik di Batam yang selama ini dimanfaatkan untuk sandar kapal, bahkan asing, tapi Indonesia tidak mendapatkan manfaat dari keberadaan 18 titik sandar tersebut.

Untuk itu, pihaknya akan meningkatkan pengawasan di 18 titik sandar tersebut dengan satelit. "Selama ini tidak jelas siapa yang makan duitnya, itu mau kami kontrol agar jumlah kapal yang bersandar bisa diketahui," katanya.

Bukan hanya meningkatkan pengawasan, Luhut bilang, pemerintah juga akan mengenakan biaya sewa sandar kepada kapal yang di 18 titik tersebut. Menurut hitungannya, pengenaan biaya tersebut bisa memberi pemasukan Rp 2 triliun-3 triliun per tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×