kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di China, Luhut pamer proyek transportasi, PLTA


Minggu, 14 Mei 2017 / 12:44 WIB
Di China, Luhut pamer proyek transportasi, PLTA


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mewakili Indonesia mengikuti Belt and Road Forum for International Cooperation di Beijing, China, pada 14-15 Mei 2017.

Luhut mengatakan, keikutsertaan Indonesia untuk pemerataan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Menurut Luhut, Indonesia memamerkan sejumlah paket pembangunan dan menawarkan ke negara-negara peserta forum tersebut untuk berinvestasi.

"Strategi kita untuk pembangunan berkesinambungan dan seimbang antara Jawa dan luar Jawa. Itu yang kita coba tawarkan ke China untuk bisa menjadi satu bagian pembangunan secara berkelanjutan," ujar Luhut melalui siaran pers, Minggu (14/5).

Konferensi tingkat tinggi ini diikuti 50 negara termasuk 29 kepala negara dan kepala pemerintahan seperti PM Malaysia Nadjib Abdul Razak dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Adapun proyek-proyek yang ditawarkan Luhut antara lain lapangan terbang di Manado di bidang transportasi. Luhut mengatakan, lahannya tidak bisa diperpanjang lagi karena terhambat gunung.

"Lalu ada satu area disana yang bisa kita kembangkan lagi jadi ada satu area di sana, beberapa ribu hektar yang bisa kita kembangkan. Gubernurnya sudah menawarkan wilayah itu," kata Luhut.

Pembukaan pusat transportasi dan akomodasi baru yang dapat menghubungkan Indonesia timur dengan luar negeri juga termasuk dalam proyek yang akan dipaparkan kepada calon penanam modal.

Luhut mengungkapkan rencana pemerintah Indonesia membangun rel kereta api dari Gorontalo ke Bitung, sehingga bisa menjadi penghubung di wilayah timur Indonesia.

"Bitung itu lokasinya cukup strategis, kalau ditarik garis lurus itu bisa menuju Darwin (di Australia) dan kalau ditarik garis lebih jauh lagi, bisa sampai Jepang," kata Luhut.

Sementara itu, untuk wilayah Indonesia Tengah, ada beberapa penawaran seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air. Salah satunya di Kalimantan Utara.

Luhut mengatakan, di sana, ada potensi hydropower sebesar 7.700 megawatt.

"Mungkin kita tawarkan tiga tahap atau empat tahap, mimpi kita nanti kita ingin bangun alumunium smelter di sana," kata dia.

Menurut Luhut, proyek-proyek tersebut tidak hanya berada di wilayah Indonesia Timur, tetapi juga ada yang di Barat. Salah satunya pembangunan perpanjangan jalur kereta api dari Kuala Tanjung yang akan disambungkan ke wilayah Danau Toba, Duri, Dumai dan Pekanbaru.

Jika investasi bisa terwujud, kata Luhut, yang terpenting adalah kedua negara bisa mendapat keuntungan dan transfer teknologi kepada karyawan lokal merupakan syarat mutlak. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×