Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penambahan kasus COVID-19 saat ini yang tertinggi sejak periode Januari-Februari lalu, yang merupakan dampak liburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
"Begitu juga angka kematian yang sudah mendekati data kasus saat terjadi lonjakan pada awal 2021," ujar juru bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr Reisa Kartikasari Broto Asmoro, dikutip dari laman covid19.go.id.
Dia mengungkapkan, lonjakan kasus dan kematian akibat COVID-19 saat ini adalah hasil dari apapun yang terjadi dari dua pekan sampai satu bulan yang lalu. Atau, dampak liburan Lebaran 2021.
Yakni, ketika kendor melakukan protokol kesehatan. Lengah saat melepas masker, tidak menjaga kebersihan tangan secara rutin, lalu berkerumun baik dengan teman atau kerabat di tempat umum dan ruang tertutup.
Baca Juga: Upaya preventif secara kolektif seperti 3M, solusi atasi pandemi
"Sebagian dari kita lengah menjalankan protokol kesehatan pada saat varian baru hadir menyebar ke seluruh dunia, sebagian dari justru tidak mengetatkan pertahanan," katanya.
Dr Reisa mengatakan, tidak ada jalan lain mencegah virus corona masuk ke tubuh selain dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan rutin. Lalu, jauhi kerumunan dan batasi keluar rumah bila tidak mendesak.
Ia berharap, masyarakat mendukung upaya 3T (testing, tracing, treatment). Berani dites, jujur, dan mau melaporkan ke Puskesmas terdekat jika kontak erat dengan pasien positif dan jalani isolasi mandiri dengan benar sesuai konsultasi dengan dokter.
"Pastikan kita tetap memakai masker dengan benar, jaga jarak, jauhi kerumunan, dan kurangi mobilitas yang tidak mendesak, dan rajin-rajinlah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan," tegasnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Pemerintah terapkan pengetatan PPKM mikro atasai lonjakan kasus Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News