Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan lokasi ibu kota baru pada Agustus mendatang. Saat ini keputusan mengenai lokasi tersebut masih dalam tahap pembahasan. Meski pun lokasi ibu kota yang dipilih telah mengerucut pada pulau Kalimantan.
"Memang dari dulu sudah saya sampaikan, pindah ke Kalimantan. Nah Kalimantan-nya, Kalimantan yang mana? Nanti kita sampaikan Agustus," ujar Jokowi dalam siaran pers, Selasa (30/7).
Baca Juga: Jokowi: Dari dulu saya sampaikan ibu kota pindah ke Kalimantan
Beragam kajian tengah dirampungkan dalam pemindahan ibu kota. Termasuk kajian pendukung yang dapat memastikan rencana pemindahan ibu kota dapat berjalan dengan baik.
Namun, hingga saat ini masih terdapat kajian yang belum tuntas. Jokowi berjanji akan segera menyelesaikan kajian terkait pemindahan ibu kota tersebut.
"Nanti kalau sudah rampung, sudah tuntas, detailnya sudah dipaparkan (seperti) kajian kebencanaan seperti apa, mengenai air, mengenai keekonomian, mengenai demografinya, masalah sosial politik, pertahanan keamanan. Semuanya memang harus komplet," terang Jokowi.
Sebelumnya terdapat tiga lokasi di Kalimantan yang menjadi calon bagi ibu kota baru. Antara lain di Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
Baca Juga: Korban konflik bersenjata Nduga akan dapat PKH
Jokowi menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin tergesa-gesa dalam memutuskan lokasi ibu kota baru. Rencananya, keputusan mengenai lokasi tersebut akan disampaikannya pada Agustus mendatang.
“Memang dari dulu sudah saya sampaikan, pindah ke Kalimantan. Nah Kalimantannya, Kalimantan yang mana? Nanti kita sampaikan Agustus,” kata Presiden di kawasan wisata The Kaldera Toba, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Selasa, 30 Juli 2019.
Hingga saat ini, Jokowi mengatakan, pemerintah masih berupaya menyelesaikan kajian-kajian pendukung terkait hal tersebut.
“Kajiannya belum rampung, belum tuntas. Nanti kalau sudah rampung, sudah tuntas, dan detailnya sudah dipaparkan (seperti) kajian kebencanaan seperti apa, mengenai air, mengenai keekonomian, mengenai demografinya, masalah sosial politik, pertahanan keamanan. Semuanya memang harus komplet,” ucapnya.
Baca Juga: Ibu kota pindah ke Kalimantan, bagaimana nasib DKI Jakarta?
Kepala Negara mengakui bahwa pemerintah tidak tergesa-gesa dalam melakukan pengambilan keputusan. Meski demikian, ia berharap agar keputusan terkait lokasi pemindahan ibu kota ini dapat secepatnya diambil.
“Kita tidak ingin tergesa-gesa, tetapi ingin secepatnya diputuskan,” tandasnya.
Berdasarkan kajian sebelumnya, pemindahan ibu kota akan dilakukan secara bertahap. Sebelumnya pada tahun 2019 hingga 2020 dilakukan persiapan baik dari sisi kajian, regulasi, mau pun tata ruang.
Tahap pertama adalah pembangunan pusat pemerintahan di kawasan ibu kota baru. Tahap pertama ini diharapkan dapat berjalan pada tahun 2021 hingga 2024.
Baca Juga: Jokowi sebut 28 tempat wisata sekitar Danau Toba akan ditata
Setelah tahun 2024, pembangunan tahap 2 akan dilakukan pada tahun 2025 hingga 2029. Pada tahap tersebut akan dibangun kawasan pemukiman Aparatur Sipil Negara (ASN) lanjutan dari tahap 1, fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta fungsi penunjang seperti museum, science and techno park, dan universitas.
Tahap ketiga pada tahun 2030 hingga 2045 akan masuk pada pembangunan komersil. Antara lain seperti pemukiman non ASN, industri kreatif dan pariwisata, serta pembangunan kawasan metropolitan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News