kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lima Komoditi Pangan Ini Alami Kenaikan Harga Jelang Ramadhan


Senin, 28 Maret 2022 / 20:13 WIB
Lima Komoditi Pangan Ini Alami Kenaikan Harga Jelang Ramadhan
ILUSTRASI. Harga minyak goreng naik


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan menyampaikan ada lima komoditi yang mengalami kenaikan harga per 25 Maret 2022. Komoditi pangan tersebut ialah kedelai, minyak goreng, telur ayam ras, cabai dan bawang putih.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menyampaikan, berdasarkan data harga kedelai rata-rata nasional saat ini Rp13.800 per kilogram atau naik 3,76% dibandingkan bulan lalu Rp 13.300 per kilogram.

Kenaikan harga kedelai akan berdampak pada harga tahu tempe di tingkat konsumen khususnya menjelang puasa dan lebaran tahun 2022. Harga kedelai juga diperkirakan akan terus mengalami kenaikan hingga pertengahan tahun 2022.

Adapun upaya mitigasi dari kenaikan harga kedelai ialah, pemberian program bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai di tingkat pengrajin tempe tahu sebesar Rp 1.000 per kg dengan sumber anggaran cadangan stabilitas harga pangan (CSHP). Kemudian Bulog akan menyalurkan kedelai dengan jumlah maksimal 200.000 ton per bulan selama 4 bulan dan akan dievaluasi setiap bulan.

Adapun sasaran penerima bantuan penggantian selisih harga kedelai adalah anggota KOPTI sesuai data dari Kementerian Koperasi dan UKM.

Baca Juga: Badan Pangan Nasional Pastikan Pasokan Kebutuhan Pangan Ramadhan dan Lebaran Aman

"Stok kedelai 280.000 ton dengan ketahanan 1,4 bulan," tulis Oke kepada Kontan.co.id, Senin (28/3).

Selanjutnya minyak goreng, pasca pencabutan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan pasokan minyak goreng kemasan tersedia dalam jumlah yang cukup, namun harganya diakui masih cukup tinggi.

Pasalnya berdasarkan data dari GIMNI dan juga Bulog stok indikatif minyak goreng saat ini ada di angka 628,58 ribu ton dengan kebutuhan per bulannya 422.000 ton atau memiliki ketahanan stok 1,49 bulan.

Berdasarkan data Kemendag saat ini harga minyak goreng rata-rata nasional untuk curah Rp 18.300 liter atau naik 15,82% dibandingkan bulan lalu.

Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana saat ini rata-rata nasional mencapai Rp 22.600 per liter atau 39,51% lebih tinggi dibandingkan bulan lalu. Sama seperti curah dan kemasan sederhana, minyak goreng kemasan premium juga mengalami kenaikan 46,82% dibandingkan bulan lalu kini menjadi Rp 25.400.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×