Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
Sementara itu, giro rupiah pada November 2021 tumbuh 23,3% yoy, lebih tinggi dari 21,4% yoy pada Oktober 2021. Pertumbuhan giro rupiah ini sedikit tertahan oleh perlambatan dana float (saldo) uang elektronik yang tumbuh 10,9% yoy, melambat dari bulan sebeumnya 11,7% yoy.
Di sisi lain, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu pada November 2021 tercatat Rp 2.031,5 triliun. Ini tumbuh 11,9% yoy, atau juga melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 13,0% yoy.
Baca Juga: Jaga Likuidtas Longgar, BI Sudah Lakukan Injeksi Rp 141,19 Triliun Hingga 14 Desember
Kemudian, komponen uang kuasi pada November 2021 tercatat Rp 3.405,8 triliun atau tumbuh 7,0% yoy. Ini lebih tinggi dari bulan Oktober 2021 yang sebesar Rp 3.393,8 triliun atau tumbuh 6,0% yoy.
Asal tahu saja, komponen uang kuasi ini memberikan kontribusi sebesar 45,-% terhadap pergerakan M2. Peningkatan uang kuasi ini didorong oleh peningkatan simpanan berjangka dan giro valas.
Lebih lanjut, surat berharga selain saham tercatat Rp 20,1 triliun atau tumbuh negatif 16,3% yoy. Penurunannya lebih dalam dari penurunan bulan sebelumnya yang sebesar 10,6% yoy.
“Terutama disebabkan oleh penurunan kepemilikan lembaga keuangan non-bank atas surat berharga yang diterbitkan bank dalam rupiah,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News