kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Lifting minyak 2014 tergantung produksi blok Cepu


Rabu, 26 Juni 2013 / 18:32 WIB
Lifting minyak 2014 tergantung produksi blok Cepu
ILUSTRASI. Foto aerial ladang milik warga di hutan Pegunungan Meratus. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Pembahasan asumi makro untuk APBN 2014 kembali berlanjut. Hari ini, Komisi VII DPR kembali menggelar Rapat Kerja dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Badan Pengatur Hilir Migas, SKK Migas, serta PT Pertamina. Rapat kali ini beragendakan upaya memperoleh kesepakatan besaran asumsi makro dalam RAPBN 2014, seperti asumsi ICP, Lifting Minyak, Lifting Gas Bumi, dan Lifting Migas.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya mendorong produksi Cepu pada Kuartal Ketiga tahun ini. Meski demikian, ia mengakui produksi Cepu tidak akan langsung menghasilkan jumlah produksi sesuai target. "Alasan inilah yang membuat target Lifting Minyak 860.000-900.000 BOPD,"kata Jero.

Terkait besaran Lifting Gas Bumi sebesar 1230-1250 BPOD, Jero menjelaskan bahwa angka ini sudah sesuai untuk mencukupi kebutuhan gas dalam negeri. Ia meyakinkan ketersediaan gas dalam negeri sangat penting mengingat pemerintah mencanangkan target Konversi BBM ke BBG.

Adapun besar Lifting Migas yang diusulkan pemerintah, menurut Jero Wacik, jumlahnya adalah 2.090-2.150 BPOD.

Tak lupa, dalam raker kali ini, Jero juga menyinggung dampak kenaikan BBM. Menurut Politisi Demokrat tersebut, saat ini sudah mulai ada indikasi penghematan konsumsi BBM yang terjadi di masyarakat. Padahal selama ini, menurutnya, dengan harga BBM bersubsidi yang teramat murah, ia melihat masyarakat sangat sulit diajak berhemat dalam mengkonsumsi BBM.

Jero juga menyinggung besaran angka subsidi LPG 3 kg sebesar 4,78-4,93 juta ton. Menurut Jero, besaran tersebut sudah sesuai dengan kesinambungan program pemerintah dalam hal konversi minyak tanah ke gas.

Hadir dalam Raker kali ini Menteri ESDM Jero Wacik, Dirjen Migas Edy Hermantoro, Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, Kepala BPH Migas Andi Nursaman Someng, dan Dirjen Ketenagalistrikan Djarman, Raker kali ini juga dihadiri sejumlah pejabat di Kementerian ESDM, BPH Migas, SKK Migas dan PT Pertamina. Hingga tulisan ini turun, Raker masih berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×