kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lepas Ekspor Senilai Rp 35,03 triliun, Mendag: Ekonomi Nasional Mulai Pulih


Kamis, 23 Desember 2021 / 13:21 WIB
Lepas Ekspor Senilai Rp 35,03 triliun, Mendag: Ekonomi Nasional Mulai Pulih
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melakukan pelepasan ekspor senilai Rp 35,03 triliun atau setara US$ 2,44 miliar.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melakukan pelepasan ekspor senilai  Rp 35,03  triliun  atau setara US$ 2,44 miliar. Dalam  pelepasan  ekspor  ini, Lutfi menegaskan bahwa ekonomi nasional mulai pulih. Momentum ini harus terus dijaga secara serius agar perekonomian  Indonesia bisa lebih cepat bangkit dan tumbuh. 

 Ia menyebut, pelepasan  ekspor  ini  merupakan kolaborasi   dan   kerja   sama   dari   seluruh   pemangku   kepentingan,   baik   pemerintah   pusat, pemerintah  daerah, dan para pelaku  usaha  untuk mendorong  pemulihan ekonomi nasional, serta meningkatkan  kinerja  ekspor  nasional. 

"Saya  berharap  pelepasan  ekspor  ini  dapat  memotivasi kalangan  dunia  usaha  untuk  terus  mempertahankan  dan  memperluas pasar ekspornya,” ujar Lutf dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/12).

Lutfi  memimpin  pelepasan  ekspor ini  dalam  acara  "Pelepasan  Ekspor  Akhir  Tahun  2021" yang dilaksanakan secara hibrida yang diikuti 278 eksportir dari 62 kabupaten/kota di 26 provinsi,  Kamis  (23/12), dengan  lokus  utama  di  PT Toyota  Motor  Manufacturing  Indonesia, Karawang International Industrial City, Jawa Barat.

Pemerintah,  kata Lutfi,  didorong  untuk  fokus  pada  peningkatan  kinerja  ekspor  dalam rangka  percepatan  pemulihan  ekonomi  nasional. Menurutnya, secara  simultan,  pertumbuhan  ekspor  yang signifikan juga akan mendorong inovasi dan peningkatan kualitas industri dalam negeri. Kedua hal ini  merupakan  fondasi  utama  untuk  memulihkan  ekonomi  nasional  dan  mewujudkan  cita-cita Indonesia Maju 2045.

Baca Juga: Implementasi IK-CEPA ditargetkan tahun depan, Mendag beberkan keuntungannya

Lutfi  menyampaikan,  Kementerian  Perdagangan  sering  bertemu  dan  berdiskusi  dengan eksportir. "Kami  selalu  motivasi  para  pelaku  usaha  untuk  berani  mengeksplorasi  peluang  pasar baru   di   kawasan   emerging   markets   dan   pasar   nontradisional.   Terlebih   dengan   adanya ketidakpastian  di  negara-negara  pesaing,  kita  justru  dapat  memanfaatkan  potensi  ekspor  yang selama  ini  belum  dioptimalkan  seperti  Afrika,  Asia  Selatan,  Asia  Barat,  Eropa  Timur  dan  negara-negara di kawasan Oseania,” ujar Lutfi.

Hadir dalam kesempatan pelepasa ekspor akhir tahu ini antara  lain  Wakil  Menteri  Perdagangan  RI  Jerry  Sambuaga,  Gubernur  Riau  Syamsuar,  Wakil Gubernur  Bangka  Belitung  Abdul  Fatah,  Wakil  Gubernur  Kalimantan  Timur  Hadi  Mulyadi,  Bupati Karawang  Cellica  Nurrachadiana. Kemudian Bupati  Gresik  Fandi  Akhmad  Yani,  Walikota  Salatiga  Yuliyanto, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, dan Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan.

Sedangkan  dari  kalangan  pengusaha  dan  asosiasi  turut  hadir  Presiden  Direktur  PT  Toyota  Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin)  Indonesia  Shinta  Widjaja  Kamdani,  serta  perwakilan  dari  Gabungan  Perusahaan  Ekspor Indonesia (GPEI) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Secara  keseluruhan,  terdapat  26  provinsi  yang  mendukung  acara  Pelepasan  Ekspor  Akhir  Tahun 2021.  Adapun  provinsi  tersebut  yaitu  Sumatra  Barat,  Kepulauan  Riau,  Riau,  Bengkulu,  Bangka Belitung,  Lampung,  Banten,  DKI  Jakarta,  Jawa  Barat,  Jawa  Tengah,  Daerah  Istimewa  Yogyakarta, Jawa  Timur,  Bali,  Kalimantan  Utara,  Kalimantan  Barat,  Kalimantan  Tengah,  Kalimantan  Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.

Secara  kumulatif,  kinerja  ekspor  Indonesia  pada  Januari—November  2021  mencapai  US$  209,16 miliar  atau  naik  42,62% dibanding  periode  yang  sama  tahun  2020.  Sementara  itu,  neraca perdagangan  Indonesia  bulan  November  2021  mengalami  surplus  US$  3,51  miliar  yang  sekaligus melanjutkan  tren  surplus  secara  beruntun  sejak  Mei  2020,  dan  tercatat  sebagai  nilai  ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah.

Produk  ekspor  nonmigas  dari  Indonesia  yang  menerima  permintaan  tertinggi  di  pasar  dunia meliputi  lemak  dan  minyak  hewan/nabati,  bahan  bakar  mineral,  besi  dan  baja,  mesin  dan perlengkapan  elektrik  beserta  bagiannya, serta  karet  dan  produk  karet.  Sedangkan  lima  negara yang menjadi pasar tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok (US$   46 miliar); Amerika Serikat (US$   23,13 miliar), Jepang (US$   15,18 miliar), India (US$   11,87 miliar) dan Malaysia (US$   9,66 miliar).

Baca Juga: Menteri Perdagangan Usul Subsidi Minyak Goreng dengan Dana BPDP KS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×