Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelolaan aset Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) bertambah besar. Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan tersebut mengelola aset negara dengan nilai sebesar Rp 29,1 triliun di tahun 2019.
Direktur Utama LMAN Rahayu Puspasari menjelaskan, peningkatan aset kelolaan sejalan dengan makin besarnya kepercayaan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu selaku pengelola barang milik negara (BMN) dan pembina teknis LMAN, dengan menambah penyerahan aset kepada lembaga tersebut.
Baca Juga: LMAN Sebagai Katalis Pembebasan Lahan Tol Kunciran-Serpong
“Termasuk kepercayaan DJKN menyerahkan dua kawasan aktiva kilang Arun dan kilang Badak untuk kami kelola,” tutur Rahayu, Rabu (18/12).
Kedua kilang liquid natural gas (LNG) tersebut merupakan aset negara dengan nilai mencapai Rp 28,5 triliun. Selain itu, LMAN juga mengelola aset seperti gedung dengan total nilai mencapai Rp 91 miliar, apartemen Rp 119 miliar, serta ruko, rumah, dan tanah yang secara keseluruhan mencapai Rp 463 miliar.
Rahayu mengatakan, optimalisasi kawasan plansite seluas 76 hektare, serta 598 dari 1.080 rumah di kilang LNG Arun berhasil menciptakan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga Rp 106 miliar di 2019, lebih tinggi dari Rp 17 miliar di 2018.
“Kami optimistis melalui pembentukan KEK Arun Lhokseumawe dan sinergi dengan stakeholder swasta maupun pemerintah daerah, perekonomian di kota tersebut akan lebih hidup lagi,” tutur Rahayu.
Baca Juga: Lembaga Manajemen Aset Negara Kembali Selenggarakan Kompetisi The Asset Manager 2019
Pasalnya, LMAN tak hanya bertugas untuk mengutilisasi aset negara menjadi sumber penerimaan, tetapi juga menciptakan nilai tambah dan daya ungkit dari aset-aset tersebut terhadap perekonomian.
Begitu pula dengan optimalisasi 2.100 hektare area aktiva kilang LNG Badak di Bontang yang menghasilkan PNBP sebesar Rp 598 miliar di 2019.
Tak hanya PNBP, manfaat ekonomi dari optimalisasi kilang LNG Badak di Bontang mencapai Rp 95,16 miliar, serta manfaat cost saving mencapai Rp 41,23 miliar.
Baca Juga: Kementerian PUPR siapkan tenaga kerja yang berkualitas di sektor konstruksi
Selain itu, LMAN juga memiliki kelolaan aset properti yang menghasilkan PNBP sebesar Rp 34,93 miliar di 2019. Terdiri dari 116 unit apartemen dan 22 unit aset eks Hak Tanggungan Bank Indonesia (HTBI).
Di luar tugas mengelola aset negara, LMAN juga berperan menjamin ketersediaan lahan tepat waktu bagi pekerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN). Rahayu mengungkapkan, hingga 13 Desember, telah terealisasi pembayaran pengadaan tanah sebesar Rp 45,09 triliun untuk mendukung 69 PSN.
“Total jumlah luas bidang pengadaan tanah mencapai 68.251 bidang, terdiri dari berbagai proyek strategis seperti ruas jalan tol, jalur kereta, bendungan dan irigasi, serta pelabuhan,” tutur Rahayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News