Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah mengklaim perekonomian Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dan kinerja yang solid hingga akhir tahun 2025, meskipun dinamika ekonomi global masih dibayangi ketidakpastian.
Stabilitas makroekonomi dinilai terjaga, seiring upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.
“Sepanjang tahun 2025, Pemerintah secara konsisten menjaga stabilitas ekonomi nasional, salah satunya melalui penguatan koordinasi kebijakan lintas kementerian dan lembaga, sehingga perekonomian Indonesia tetap tumbuh solid di tengah tantangan global,” ujar Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, Rabu (31/12/2025).
Dari sisi pertumbuhan, ekonomi Indonesia sepanjang 2025 terjaga di kisaran 5%, dengan realisasi pertumbuhan pada kuartal III-2025 mencapai 5,04% secara tahunan (year on year/yoy).
Baca Juga: Faktor Geopolitik dan Perdagangan Global Membayangi Pertumbuhan Ekonomi RI 2026
Secara skala ekonomi, produk domestik bruto (PDB) nominal Indonesia pada 2024 tercatat sebesar US$ 1.396,30 miliar.
Sementara itu, PDB berdasarkan paritas daya beli (purchasing power parity/PPP) mencapai US$ 4,10 triliun, menempatkan Indonesia sebagai ekonomi terbesar ke-8 di dunia. PDB per kapita juga meningkat menjadi Rp 78,62 juta atau setara US$ 4.960,33.
Stabilitas makroekonomi turut tercermin dari inflasi yang tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1% dan tercatat sebesar 2,72% (yoy) pada November 2025.
Di pasar keuangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 8.644,26 pada 29 Desember 2025. Sementara nilai tukar rupiah relatif stabil di kisaran Rp16.785 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Desember 2025.
Pemerintah juga mencatat indikator ekonomi makro lainnya tetap solid. Cadangan devisa Indonesia mencapai US$150,1 miliar pada November 2025. Kinerja sektor riil tercermin dari PMI Manufaktur Indonesia yang berada di fase ekspansi dengan level 53,3 pada November 2025.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun 2025, Pemerintah Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Solid dan Resilien
Optimisme konsumen tetap terjaga, ditunjukkan oleh Indeks Keyakinan Konsumen yang berada di level 124,0, serta Indeks Penjualan Riil yang diperkirakan tumbuh 5,9% (yoy) pada November 2025.
Dari sisi eksternal, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus selama 66 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pada periode Januari hingga Oktober 2025, surplus neraca perdagangan mencapai US$35,88 miliar.
Di sektor investasi, realisasi investasi pada Januari–September 2025 mencapai Rp1.434,3 triliun atau tumbuh 13,7% (yoy). Penyaluran kredit perbankan juga tetap tumbuh positif sebesar 7,36% (yoy) pada Oktober 2025.
Kualitas pertumbuhan ekonomi turut menunjukkan perbaikan. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat menjadi 70,59% pada Agustus 2025, sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun menjadi 4,85%.
Tingkat kemiskinan nasional tercatat turun menjadi 8,47% pada Maret 2025, dengan kemiskinan ekstrem menyusut menjadi 0,85%. Rasio gini juga menurun ke level 0,375, mencerminkan perbaikan pemerataan pendapatan.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun 2025, Pemerintah Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Solid dan Resilien
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, pemerintah terus mengoordinasikan berbagai stimulus dan paket kebijakan ekonomi, mulai dari bantuan pangan, bantuan subsidi upah, BLTS Kesra, hingga diskon transportasi.
Pemerintah juga memberikan dukungan bagi industri padat karya, insentif fiskal bagi pekerja dan UMKM, serta mempercepat deregulasi dan debottlenecking melalui integrasi perizinan dalam sistem OSS.
“Ke depan, Pemerintah akan terus memperkuat koordinasi kebijakan perekonomian nasional dan memastikan kesinambungan pertumbuhan ekonomi yang stabil, inklusif, dan berdaya saing, agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat,” pungkas Haryo.
Selanjutnya: Investasi Keluarga Konglomerat Singapura Dorong Transformasi Properti di Eropa
Menarik Dibaca: 14 Cara Menerapkan Self Love yang Bisa Dicoba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













