Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan anggaran Rp 2,2 triliun untuk pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih pada tahun ini.
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya KKP, Triyan Yundanda menyebut pemerintah memperkirakan anggaran pembangunan satu kampung nelayan merah putih yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 22 Miliar. Sehingga, total kebutuhan anggaran untuk pembangunan 100 kampung nelayan merah putih pada tahun ini dapat mencapai Rp 2,2 triliun.
"Ya total anggaranya kan 22 per kampung, tinggal kali 100 aja," katanya pada media di Kantor KKP, Senin (16/6).
Yunanda menyebut pendanaan ini akan bersumber langsung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABPN).
Menurutnya, KKP telah mengusulkan Anggaran Biaya Tambahan (ABT) kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan telah mendapatkan persetujuan langsung untuk implementasi program di tahun ini.
Baca Juga: KKP Peringatkan Operator Kabel Laut Soal Laporan Tahunan PKKPRL
Selain dari APBN, pemerintah juga akan menggandeng BUMN dan Swasta untuk mengarahkan program Corporate Social Responsibility (CSR) ke beberapa lokasi Kampung Nelayan Merah Putih.
"Kita ada keinginan juga dari saya agar BUMN CSR-nya digerakan," pungkasnya.
Selain itu, KKP juga tidak menutup kemungkinan akan bekerja sama dengan Kementerian dan Lembaga lain kaitannya kesiapan anggaran ini.
Pasalnya, dirinya mengakui anggaran yang disiapkan untuk KKP hanya cukup untuk membangun sarana dan prasarananya. Sementara untuk hal lainya perlu anggaran lebih yang bisa di dukung dari kementerian/lembaga lain.
Diketahui, Program Kampung Nelayan Merah Putih diciptakan untuk mendorong produktivitas masyarakat perikanan yang berkelanjutan, serta mengubah wajah kampung nelayan dan pembudidaya tradisional menjadi lebih tertata dan modern.
Di lokasi terpilih, KKP akan membangun sejumlah fasilitas seperti dermaga, gudang beku, balai pelatihan, pabrik es, sentra kuliner, menara pandang, docking kapal, tempat pelelangan ikan besarta drainase dan IPAL, hingga gedung perkantoran.
"Kami ingin melanjutkan keberhasilkan transformasi wajah kampung nelayan seperti di Biak, Papua. Nantinya program ini akan terintegrasi dengan Koperasi Desa Merah Putih sebagai tulang punggung dan berada di posisi sentral seluruh aktivitas ekonomi,” kata Yuan dalam keterangan resmi sebelumnya, Minggu (25/6).
Belum lama ini pihaknya juga sudah melakukan survei calon lokasi di Batam, Kepulauan Riau, tepatnya Kampung Tua Bagan, Tanjung Banon, dan Belakang Padang. Kampung nelayan ini berada di atas permukaan laut.
"Kami akan kaji hasil dari survei lokasi di kampung nelayan Batam ini. Kami banyak temukan kampung nelayan berada di atas permukaan laut, apa dimungkinkan dari sisi aturan, sehingga kita bisa membangun,” jelasnya.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Bangun 100 Kampung Nelayan Merah Putih di Tahun 2025
Selanjutnya: Prabowo Akan Turun Tangan Selesaikan Polemik 4 Pulau Aceh-Sumut
Menarik Dibaca: Layanan Perbaikan Gadget Erajaya Digital Kini Lengkap dengan Keamanan Siber
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News