Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sempat menetapkan larangan ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari akhir April 2022 hingga akhir Mei 2022. Nah, setelah keran ekspor kembali terbuka, tercatat ekspor CPO mengalir deras pada Juni 2022.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor CPO pada bulan Juni 2022 sebesar US$ 2,74 miliar atau meningkat pesat 862,66% month on month (mom) dan secara tahunan juga naik 89,29% year on year (yoy).
“Memang peningkatan (ekspor CPO) yang signifikan pada Juni 2022 ini disebabkan pada Mei 2022 ada kebijakan larangan ekspor CPO. Sehingga saat ini dibuka, ada lonjakan ekspor,” ujar Margo dalam pertemuan secara daring, Jumat (15/7).
Tak hanya nilai ekspor CPO saja yang meningkat, tetapi volume ekspor CPO rupanya juga meningkat pada Juni 2022.
Baca Juga: BPS: Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Turun Jadi 26,16 Juta Jiwa pada Kuartal I 2022
Menurut Margo, pada bulan Juni 2022, volume ekspor CPO tercatat 1,76 juta ton atau meningkat pesat dari Mei 2022 yang tercatat 182.800 ton. Bahkan, ini juga lebih tinggi bila dibandingkan dengan April 2022, yang tercatat 1,52 juta ton. Ekspor pada Mei kecil karena ada larangan ekspor CPO.
Lebih lanjut, Margo juga mengatakan, ekspor minyak kelapa sawit ini paling besar ke negara Pakistan.
Menurut catatan Margo, nilai ekspor CPO ke Pakistan tercatat US$ 450,63 juta atau naik 1.958,89% mom. Kemudian disusul ke China yang tercatat US$ 314,38 miliar atau naik 291,10% mom.
Baca Juga: Neraca Perdagangan Juni 2022 Surplus US$ 5,09 Miliar, Ditopang Ekspor CPO
Nah, peningkatan ekspor CPO ini juga kemudian menyundut kinerja ekspor secara keseluruhan pada bulan Juni 2022. Adapun nilai ekspor pada Juni 2022 tercatat US$ 26,09 miliar atau naik 21,30% mom dan secara tahunan naik 40,68% yoy.
Bahkan, kinerja ekspor CPO ini kemudian menopang surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022. Surplus neraca CPO pada Juni 2022 tercatat US$ 2,74 miliar atau mencakup 54% dari surplus neraca perdagangan Juni 2022 yang sebesar US$ 5,09 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News