Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kunjungan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan beserta rombongan ke China membuahkan hasil. Kunjungan kenegaraan ini merupakan kunjungan untuk menindaklajuti forum One Belt One Road (KTT OBOR) petengahan Mei 2017. Luhut yang pergi beserta sejumlah pengusaha Indonesia, berhasil menggandeng investor swasta asal China untuk dua proyek di tanah air dengan nilai investasi total US$ 1,63 miliar.
Sekretaris Menko Maritim (Sesmenko maritim) Ridwan Djamaluddin mengatakan, kedatangan rombongan Indonesia ke Beijing menawarkan kerja sama dengan konsep pembangunan wilayah terpadu di Sumatra Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara, serta Bali untuk industri biodiesel dan dukungan industri teknologi tinggi.
"Kerja sama yang diusulkan adalah kerja sama antar pelaku bisnis. Perusahaan Tiongkok dengan perusahaan Indonesia (swasta dan/atau BUMN)," kata Ridwan , Minggu (18/6).
Menurutnya, dalam lokakarya yang diadakan Indonesia di Beijing, diikuti 30 perusahaan multinasional Cina, diantaranya China Communications Construction Company (CCCC), CTIC Ltd dan China Development Bank. "Pemerintah berperan untuk memayungi kerja sama ini dan sebagai fasilitator," imbuh Ridwan.
Ridwan menjabarkan, dari hasil pertemuan tersebut, pada 16 Juni 2017 di Beijing telah diteken perjanjian investasi antara Tsing San Group & Delong Group dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park untuk investasi carbon steel berkapasitas 3,5 juta ton per tahun. Nilai investasi total US$ 980 juta di Morowali.
Kedua, Tsing San Group menyepakati kerja sama dengan PT Bintang Delapan Investasi untuk proyek pembangunan power plant 7000 MW di PT Indonesia Morowali Industrial Park. Nilai investasinya US$ 650 juta.
Ridwan menjelaskan, perkiraan investasi yang bisa ditarik melalui forum OBOR senilai US$ 200 miliar. Nah, hasil kerja sama di Beijing tersebut masih akan terus ditindaklanjuti oleh pemerintah. Dia bilang, masih banyak investor yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia, meski begitu ia belum bisa merinci investor yang masih akan masuk.
Ridwan mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan satuan kerja sama untuk terus menindaklajuti peluang investasi dari forum OBOR. Dia menjanjikan dalam waktu dua bulan ke depan, pengusaha Indonesia akan bertemu kembali dengan calon mitra dari China. "Pertemuan berikutnya direncanakan di Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News