Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) pada Januari 2024 mencapai 927,27 ribu atau turun 18,94% jika dibandingkan pada tahun Desember 2023.
Merespon hal ini, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya mengatakan bahwa penurunan kunjungan wisman pada awal tahun adalah hal yang wajar.
Nia mengatakan berdasarkan trennya, pada bulan Januari kunjungan wisman memang selalu mengalami penurunan lantaran wisatawan asing ini kembali bekerja setelah periode libur panjang akhir tahun.
Baca Juga: Pre-Booking Tiket MotoGP dan ARRC 2024, ITDC dan MGPA Sambut Pemesanan Awal
"Jadi ini adalah hal yang wajar, karena mereka telah menghabiskan liburnya pada akhir tahun, liburnya juga sudah selesai mereka kembali bekerja," jelas Nia dalam gelaran wicara daring The Weekly Brief With Sandi Uno di Jakarta, Senin (4/3).
Nia juga menjelaskan bahwa wisman umumnya merencanakan libur pada musim panas. Sementara Januari merupakan musim dingin, sehingga kunjungan wisman ke Indoneisa juga turut mengalami penurunan.
"Jadi ini soal musiman saja, Januari memang seasson-nya turun. Tapi secara strategi kita tetap hadiri sebagai sebuah pemasaran pariwisata," jelas Nia.
Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah merinci, jika melihat dari sisi wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Januari 2024 sebagian besar berasal dari Malaysia 115,2 ribu atau 16,7%, Australia, 127,1 ribu atau 13,7%, dan Singapura 87,2 ribu atau 9,4%.
Baca Juga: Meski Naik, Kunjungan Turis Asing Belum Pulih
Dalam paparannya jumlah kunjungan wisman dari ketiga negara tersebut juga mengalami penurunan sejak Desember 2023 lalu, di mana Malaysia turun 26,49%, Australia turun 6,48%, dan dari turun Singapura 53,53%.
Meski begitu, secara tahunan kunjungan wisman dari ketiga negara ini mengalami kenaikan yaitu wisman Malaysia naik 10,81%, dari Australia 27,64% dan Singapura turun 19,02%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News