kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

KTT ke-26 ASEAN Plus Three, Presiden Jokowi Dorong Pembangunan Ekonomi Hijau


Rabu, 06 September 2023 / 15:57 WIB
KTT ke-26 ASEAN Plus Three, Presiden Jokowi Dorong Pembangunan Ekonomi Hijau
Presiden Joko Widodo berfoto bersama (dari kiri) Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, PM Singapura Lee Hsien Loong, Head of Delegation Thailand Sarun Charoensuwan, PM Vietnam Pham Minh Chinh, PM Jepang Fumio Kishida, Presiden Korea Yoon Suk Yeol, PM China Li Qiang, PM Laos Sonexay Siphandone, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, PM Kamboja Hun Manet, PM Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim, dan PM Timor Leste Xanana Gusmao sebelum ASEAN Plus Three (APT) Summit ke-26 di Jakarta, Rabu (6/9/2023).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka KTT ke-26 ASEAN Plus Three pada hari ini (6/9).

Presiden Jokowi mengatakan, selama lebih dari dua dekade, ASEAN plus Three telah membuahkan banyak hasil dan menjadi motor pertumbuhan di kawasan. Meski begitu, hal itu tidak boleh cepat berpuas diri.

"Kita harus terus membuka dan menciptakan peluang peluang kerja sama baru di mana pembangunan ekonomi hijau jadi salah satu prioritas ke depan," ujar Jokowi di Jakarta Convention Center, Rabu (6/9).

Selain itu, ASEAN sangat menghargai dukungan RRT, Jepang dan Republik Korea untuk pengembangan ekosistem EV baterai dan ASEAN Indo-Pasifik forum. Hal ini penting bagi kemajuan dan pertumbuhan kawasan.

Baca Juga: KTT ASEAN: China Incar Kerja Sama dengan Indonesia di Lebih Banyak Sektor

Namun demikian tujuan tersebut pasti akan terganggu jika perdamaian dan stabilitas di kawasan tidak mampu dijaga.

"Oleh karena itu saya mengajak kita semua untuk memiliki rasa yang sama, kesadaran yang sama untuk bersama sama menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan dengan terus menghormati hukum internasional," jelas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×