kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -1.000   -0,07%
  • USD/IDR 15.935   10,00   0,06%
  • IDX 7.327   130,75   1,82%
  • KOMPAS100 1.120   21,42   1,95%
  • LQ45 884   14,25   1,64%
  • ISSI 223   3,07   1,39%
  • IDX30 452   7,34   1,65%
  • IDXHIDIV20 542   7,51   1,40%
  • IDX80 128   2,15   1,70%
  • IDXV30 131   2,15   1,67%
  • IDXQ30 150   2,26   1,53%

KSSK Ikut Bahas Topik Sistem Pembayaran Digital di Presidensi G20


Rabu, 02 Februari 2022 / 13:47 WIB
KSSK Ikut Bahas Topik Sistem Pembayaran Digital di Presidensi G20
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, KSSK akan ikut terlibat dalam sejumlah topik di Presidensi G20, yakni pengutamaan sistem pembayaran di era digital.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan ikut terlibat dalam sejumlah topik yang akan dibahas dalam Presidensi G20, yakni pengutamaan sistem pembayaran di era digital dan pengembangan pembiayaan berkelanjutan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sekaligus Ketua Komite KSSK mengatakan, pengembangan pembiayaan berkelanjutan merupakan dukungan dari pemerintah untuk agenda perubahan iklim dan ancamannya. Selain itu, Indonesia akan mengusung agenda peningkatan sistem keuangan yang inklusif, terutama di bidang teknologi digital.

“Topik yang akan diusung pada G20 terkait penguatan sistem pembayaran dan pengembangan pembiayaan berkelanjutan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Rabu (2/2).

Baca Juga: Tiga Hal yang Jadi Prioritas Integrity and Compliance Task Force B20

Sementara itu, Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) sebagai vocal point di finance track dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan mengawal pembahasan agenda prioritas finance track.

Antara lain, koordinasi exit strategy untuk mendukung pemulihan global. Upaya penanganan dampak pandemi (scarring effects) dalam perekonomian guna mendukung pertumbuhan yang lebih kuat di masa depan.

Kemudian, penguatan sistem pembayaran di era digital, pengembangan pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance), peningkatan sistem keuangan yang inklusif, perpajakan internasional, infrastruktur, serta penguatan arsitektur kesehatan global.

“Perpajakan internasional ini sangat penting, terutama karena pandemi membuat setiap negara harus mengelola fiskalnya masing-masing. Sehingga perpajakan internasional sangat penting,” imbuh Sri Mulyani. 

Baca Juga: KSBSI Sampaikan Tiga Poin Masukan Mengenai Ketenagakerjaan dalam Labour20

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×