kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Krisis Global Membayangi, Ekonom Sarankan Tiga Hal Ini Perlu Dilakukan Pemerintah


Rabu, 13 Juli 2022 / 18:49 WIB
Krisis Global Membayangi, Ekonom Sarankan Tiga Hal Ini Perlu Dilakukan Pemerintah
ILUSTRASI. Truk peti kemas melintas di kawasan IPC Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/10/2021). Krisis Global Membayangi, Ekonom Sarankan Tiga Hal Ini Perlu Dilakukan Pemerintah.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Indonesia pada tahun ini menghadapi tantangan baru. Tren pemulihan ekonomi yang ditunjukkan pada awal 2022 dihadapkan pada peningkatan risiko krisis global yang menjalar ke domestik sehingga berpotensi menahan laju pemulihan ekonomi.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan bahwa pemerintah perlu mengantisipasi dampak dari risiko krisis global tersebut.

Pertama, pemerintah harus memitigasi dari lonjakan harga energi dan pangan, di mana masyarakat bawah perlu diprioritaskan atau diselamatkan terlebih dahulu. Sehingga menurutnya, pemberian subsidi yang tepat sasaran sangat penting untuk dilakukan.

Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Alasan Tunda Penerapan Pajak Karbon untuk Kedua Kalinya

"Kebijakan untuk memberikan subsidi langsung kepada orang itu merupakan opsi yang lebih tepat. Dibandingkan dengan subsidi barang yang katakanlah tingkat penyimpangannya itu berupa salah sasaran," ujar Eko kepada Kontan.co.id, Rabu (13/7).

Kedua dari aspek moneternya. Eko melihat agresivitas kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) akan terus menguat. Sehingga apabila kenaikan terus berlanjut, maka dirinya menyarankan Bank Indonesia (BI) juga mengikutinya.

"Bukan berarti kita sangat following, enggak, tapi maksud saya daripada nilai Rupiah tergonjang ganjing terus mungkin akan lebih baik kalau kita sedikit melakukan perubahan dari pola suku bunga acuan," jelas Eko.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Terancam Resesi, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Menurut Eko, lebih tepat dalam situasi saat ini untuk BI menaikkan suku bunga secara moderat yang menandakan bahwa BI lebih berhati-hati (aware) terhadap situasi global.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×